Mengapa Hampir Semua Jarum Jam Berputar ke Arah Kanan? Ini Jawabannya
Kalau jam tersebut tidak mati atau sedang melawan ‘kodrat’nya, maka dia akan berputar ke kanan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apabila Anda menggunakan jam tangan atau di sekitar Anda berada terdapat jam dinding yang masih menggunakan jarum jam dalam menunjukan waktunya, coba lihat sejenak jam tersebut dan perhatikan arah perputarannya.
Kalau jam tersebut tidak mati atau sedang melawan ‘kodrat’nya, maka dia akan berputar ke kanan.
Arah yang sering diungkapkan dengan “searah jarum jam”.
Tahukah Anda mengapa jam berputar ke arah yang lazim tersebut?
Penentuan arah ini berawal dari keberadaan jam matahari (sundial), yang menurut catatan arkeologi pertama kali diciptakan oleh bangsa Mesir.
Baca: Sutradara Hollywood asal Inggris Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Artis Indonesia
Sundial ini terdiri dari dua bagian, yaitu papan berbentuk lingkaran atau persegi yang ditulisi angka-angka serta sebuah tiang segitiga (gnomon) yang berdiri tegak lurus dari papan.
Ketika gnomon terkena sinar matahari, maka bayangannya akan menimpa papan dan akan menunjukan waktu pada saat itu.
Nah, keberadaan bayangan ini dipengaruhi sekali oleh kondisi geografis.
Untuk yang sundial-nya berada di belahan bumi utara, bayangan yang tercipta berlawanan dengan gerak matahari yang melintasi sundial tersebut.
Matahari untuk Bumi bagian utara akan bergerak memutar dari timur ke selatan dan kemudian ke barat.
Gnomon kemudian “merespons” dengan memunculkan bayangan yang berlawanan tergantung posisi matahari, yaitu berputar dari barat ke utara kemudian ke timur.
Untuk yang di belahan Bumi selatan, yang terjadi hanya kebalikannya.
Gerakan bayangan gnomon di belahan Bumi utara inilah yang searah jarum jam alias sama dengan gerakan jam yang pada umumnya.