Rekomendasi Equnix Untuk Mitigasi Lubang Keamanan Meltdown dan Spectre
Lubang keamanan pada prosesor Intel, AMD, dan ARM dimanfaatkan Meltdown dan Spectre untuk mencuri data sensitif.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM – Tahun baru 2018 disambut dengan kabar dua ancaman keamanan baru yakni Meltdown dan Spectre yang memanfaatkan lubang keamanan pada prosesor modern buatan Intel, AMD, dan ARM.
Memanfaatkan keduanya, pihak yang tidak bertanggungjawab bisa mengeksploitasi lubang keamanan tersebut untuk mengakses data-data sensitif seperti password, foto, email, hingga dokumen bisnis.
Kedua ancaman keamanan baru tersebut mengancam hampir seluruh perangkat komputasi termasuk komputer, tablet, smartphone, hingga server cloud.
Karena lubang keamanan ada pada hardware, maka kedua ancaman baru tersebut bisa dijalankan pada software sistem operasi apa pun termasuk Microsoft Windows, Apple OS X, dan Linux.
“Meltdown dan Spectre memungkinkan cracker menjalankan proses jahat yang mampu membaca data dari memori aplikasi berjalan yang seharusnya tidak dapat diakses oleh aplikasi lain. Kedua lubang kemanan ini memanfaatkan fitur pada prosesor yang disiapkan untuk mempercepat performa komputasi secara efisien yakni out-of-order execution dan speculative execution,” kata Julyanto Sutandang, CEO PT Equnix Business Solutions
Sebuah prosesor bisa dianalogikan sebagai bank lengkap dengan setiap kasir yang menangani satu antrian dan melayani nasabah secara berurutan.
Ada kalanya seorang kasir bank meminta bantuan staff lain untuk melakukan tugas tertentu, misalnya memfotokopi kartu identitas.
Fitur out-of-order execution bekerja seperti kasir bank yang sembari menunggu proses fotokopi nasabah pertama selesai, ia menanyakan kebutuhan nasabah di antrian berikutnya demi efisiensi waktu dan mempercepat performa kerja.
Misalnya nasabah tersebut ingin mentransfer uang ke rekeningnya dan memberikan nomor rekening dan dokumen penting kepada kasir.
Namun kasir belum bisa melaksanakan perintah nasabah berikutnya tersebut sebelum proses nasabah pertama selesai, lalu ia meletakkan informasi nasabah itu di meja (memori cache prosesor).
Permasalahan muncul saat ada salah satu nasabah lain di dalam antrian yang berbeda mampu melihat informasi nasabah yang ada di meja kasir.
Celah keamanan tersebut, yakni informasi nasabah di meja kasir yang bisa dilihat nasabah lain karena proses out-of-order execution itulah yang disebut Meltdown.
Meski memiliki ancaman serius dan memengaruhi banyak perangkat, tapi belum ada bukti adanya serangan cracker yang memanfaatkan lubang keamanan tersebut.
Tapi bukan berarti tidak perlu adanya langkah pencegahan karena akan ada gelombang malware atau pihak tidak bertanggungjawab yang berupaya mengeksploitasi lubang keamanan tersebut.