Banderol iPhone Selangit Bikin Pabrikan Ponsel China Sumringah di Indonesia
Pabrikan China makin giat menelurkan smartphone Android dengan harga relatif terjangkau, tapi fiturnya makin lama makin bersaing
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ponsel pintar iPhone besutan Apple memang menarik untuk dipinang, tapi harganya berada di luar jangkauan sebagian besar konsumen di negara-negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia.
Harga jual rata-rata smartpone di India dan Indonesia, misalnya, hanya berada di kisaran 200 dollar AS.
Angka itu jauh lebih rendah dibandingkan harga iPhone termurah sekalipun, apalagi flagship iPhone X yang dihargai mulai 1.000 dollar AS.
Di sisi lain, para pabrikan China makin giat menelurkan smartphone Android dengan harga relatif terjangkau, tapi fiturnya makin lama makin bersaing dengan ponsel high-end berharga lebih tinggi.
Baca: Niat Boyong Kamera Mirroless Fujifilm X-A5? Siapkan Dana Rp 9 Juta
Hardware bertenaga dan bodi berbahan logam, misalnya, kini tak lagi dimonopoli smartphone mahal. Beberapa fitur yang lumrah hadir di smartphone China, seperti kemampuan mempercantik selfie, malah tak dimiliki oleh iPhone.
“Orang sekarang tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli perangkat top end,” sebut analis IDC di Singapura, Kiranjeet Kaur.
Pangsa pasar turun di Indonesia
Dengan harga lebih murah, ditambah pemasaran gencar, ponsel-ponsel China pun mulai naik daun di Asia. Sebaliknya, ponsel Apple kian tergerus. Pangsa pasar iPhone belakangan mencatat penurunan.
Di Indonesia, pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara dengan 260 juta penduduk, pangsa pasar Apple menurut firma riset pasar Canalys saat ini menyusut hingga tinggal 1 persen, dari 3 persen yang tercatat pada 2013,
iPhone juga mengalami nasib yang sama di China. Di negara pasar smartphone terbesar di dunia itu, pangsa pasar iPhone melorot dari 15 persen pada 2015, hingga menjadi sekitar 8 persen tahun lalu.
Sementara itu, di India, pasar smartphone terbesar kedua setelah China, perolehan pangsa pasar iPhone mandek di angka dua persen sejak 2013 lalu.
Grafik iPhone juga melandai di negara-negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Thailand, sebagaimana dirangkum dari Wall Street Journal, Selasa (20/2/2018).
Sesuai kondisi lokal
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.