5 Fakta Kelompok Hacker Surabaya Black Hat yang Diburu FBI, Masih Mahasiswa Penghasilan Ratusan Juta
Sekelompok hacker asal Surabaya bikin geger setelah jadi buruan FBI. Kelompok penjahat cyber ini menamakan dirinya Surabaya Black Hat (SBH).
Penulis: Aji Bramastra
3. Penghasilan Gila-gilaan
Dalam sekali meretas kelompok ini meminta tebusan sekitar Rp 15 juta hingga Rp 25 juta yang dibayarkan melalui PayPal atau Bitcoin.
Dalam setahun setiap anggota SBH dapat mengantongi uang Rp 200 juta.
Berdasarkan keterangan para pelaku, aksi peretasan yang mereka lakukan biasanya dipesan terlebih dahulu.
"Hacking yang mereka lakukan motifnya uang, asalkan ada yang bayar," sebut Fian.
Total, sudah sekitar 600 situs yang mereka retas.
4. Hanya Butuh 5 Menit
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu mengatakan, kelompok Surabaya Black Hat hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk melakukan peretasan.
Ia mengatakan, para tersangka mengaku melakukan peretasan dengan dalih melakukan penetration testing pada suatu sistem.
Penetration test merupakan sebuah metode untuk melakukan evaluasi terhadap keamanan sebuah sistem dan jaringan komputer dengan cara melakukan sebuah simulasi serangan (attack).
5. Beri Pesan Prihatin Kondisi Bangsa
Meski dicap sebagai penjahat cyber bayaran, mereka cukup unik saat meretas.
Situs yang mereka retas mereka beri sebuah pesan moral.
Pada situs yang telah diretas, pelaku menuliskan keprihatinannya terhadap moral bangsa yang dinilai semakin terpuruk.
“INDONESIA DARURAT MORAL. KRISIS MORAL YANG TERJADI SAAT INI AKAN SEMAKIN BERAT JIKA TIDAK MENDAPATKAN PERHATIAN SERIUS DARI SEMUA UNSUR BANGSA," tulis mereka dalam situs tersebut.