WhatsApp Diharamkan Berbagi Data dengan Facebook
ICO menganggap Facebook yang juga memayungi WhatsApp tidak transparan, dalam memberikan infromasi proses berbagi data penggunanya.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Information Commissioner's Office (ICO) Inggris melarang layanan pesan instan WhatsApp membagikan data pribadi pengguna kepada induknya, Facebook.
Sebenarnya, pelarangan ini telah berlaku sejak tahun 2016 lalu, yang dilanjutkan dengan investigasi pada bulan Agustus 2017 oleh ICO.
ICO menganggap Facebook yang juga memayungi WhatsApp tidak transparan, dalam memberikan infromasi proses berbagi data penggunanya.
Proses berbagi data yang dilakukan antara WhatsApp dan Facebook pun dianggap tidak sah sesuai hukum yang berlaku di Inggris.
"WhatsApp belum mengidentifikasi dasar pemrosesan yang sah secara hukum untuk berbagi data pribadi", jelas perwakilan ICO, Elizabeth Denham, seperti dirangkum dari The Inquirer, Kamis (15/3/2018).
"Jikapun mereka membagikan data tersebut (data pribadi), hal itu bertentangan dengan prinsip perlindungan data pertama dan kedua dari UU Perlindungan Data", imbuhnya.
Menurut situs resmi ICO, prinsip pertama perlindungan data yang berlaku di Inggris, menyebutkan jika data pribadi harus diproses secara adil dan legal atau sesuai hukum, dan secara khusus tidak dapat diproses kecuali beberapa kondisi yang berlaku.
Baca: Cedera, Srdan Lopicic Kemungkinan Parkir di Pekan Perdana
Prinsip kedua, data pribadi harus diperoleh hanya untuk satu atau beberapa tujuan yang legal, dan tidak diproses lebih lanjut dengan cara apapun yang tidak sesuai dengan tujuan tersebut atau tujuan lainnya.
Menanggapi desakan tersebut, WhatsApp akhirnya meandatangani deklarasi yang menyebutkan jika WhatsApp tidak akan membagikan informasi apa pun terkait penggunanya di Uni Eropa ke Facebook, hingga 25 mei 2018.
Setelah 25 Mei, sesuai ketetapan General Data Protection Regulation (GDPR), WhatsApp mengatakan bawha pihaknya hanya akan membagikan data sesuai yang disyaratkan GDPR saja.
"WhatsApp sangat peduli dengan privasi penggunanya. Kami mengumpulkan data sangat sedikit dan setiap pesan telah terenkripsi dengan end-to-end encryption," jelas perwakilan WhatsApp.
"Seperti yang berulangkali kami jelaskan setahun belakang, kami tidak membagi data dengan cara yang telah disebutkan komisioner informasi Inggris atau negara lain di Uni Eropa", jelas perwakilan WhatsApp.
Tetap didenda