Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

IP Activator, Ekosistem Baru untuk Kembangkan Bisnis Rintisan Digital Anak Muda

Melalui ekosistem ini, IP Activator akan menggerakkan ekosistem bagi mereka yang sedang menjalankan bisnis rintisan

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in IP Activator, Ekosistem Baru untuk Kembangkan Bisnis Rintisan Digital Anak Muda
TRIBUNNEWS/CHOIRUL ARIFIN
Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli di acara peresmian ekosistem startup IP Activator di Jakarta, Kamis (15/3/2018) petang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis rintisan (startup) di Indonesia kini makin bergairah dengan tumbuhnya ekosistem bisnis rintisan. Terbaru, 52 Group menghadirkan IP Activator, ekosistem baru untuk bisnis rintisan digital. Ekosistem ini dibangun IP Activator di IFGF Place di lantai 5 Plaza Semanggi dan diresmikan Kamis (15/3/2018).

Melalui ekosistem ini, IP Activator akan menggerakkan ekosistem bagi mereka yang sedang menjalankan bisnis rintisan sekaligus membantu pemerintah melahirkan individu kreatif dan berjiwa wirausaha.

Jimmy Oentoro, founder dan Direktur 52 Group mengatakan, IP Activator pada prinsipnya merupakan sebuah program kewirausahaan yang dirancang mampu menciptakan entrepreneur muda dan profesional dengan memanfaatkan sarana dan fasilitas yang mumpuni.

Baca: Relawan Selendang Putih Bersiap Deklarasi Pencapresan Jenderal Gatot Nurmantyo

IP Activator juga memberikan pendampingan bagi bisnis startup melalui penyediaan mentor berpengalaman untuk mengembangkan ide dan mendesain produk rintisan menjadi lebih bagus dan lebih mudah dipasarkan.

IFGF di lantai 5 Plaza Semanggi yang menjadi markas sekaligus co-working space startup di bawah mentoring IP Activator ini didukung ruangan luas, dengan akses internet berkecepatan tinggi, sistem keamanan berlapis serta area untuk bersantai dan gaming. 

"Melalui IP Activator, kami berusaha memberikan fasilitas dan pendampingan terbaik kepada calon entrepreneur untuk menciptakan produk rintisan yang bisa bersaing dan bernilai jual tinggi," kata Jimmy.

Berita Rekomendasi

IP Activator menurut Jimmy sudah menjalin kerjasama dengan dunia pendidikan. Setelah menjalani program inkubasi selama empat bulan, pelaku bisnis startup bisa mendapatkan ilmu dan ide kreatif untuk memasarkan produk mereka.

IP Activator
Melalui ekosistem yang diciptakan, IP Activator akan menggerakkan ekosistem bagi mereka yang sedang menjalankan bisnis rintisan sekaligus membantu pemerintah melahirkan individu kreatif dan berjiwa wirausaha.

IP Activator membagi member sartup yang bergabung dalam dua kategori, Elite dan Speed member. Elite member merupakan kategori startup yang telah siap dan berpengalaman dan memiliki ide bisnis yang siap dijalankan. Sedang Speed member merupakan kategori startup yang sedang dalam tahap belajar namun memiliki kemampuan mengembangkan usaha rintisannya.

Baca: Khusus untuk Kedatangan Setya Novanto Karyawan RS Medika Buat Group WhatsApp

Mentor di IP Activator terdiri dari dua, mentor dan sub mentor. Mentor akan bekerja memberikan akses lebih luas ke jaringan bisnis karena diisi oleh profesional yang memiliki posisi tinggi di perusahaan berskala internasional termasuk para pemilik bisnis mapan.

Sementara, sub mentor terdiri dari para pemilik usaha rintisan yang bisnis startup-nya sudah berjalan dengan pendapatan minimum sudah mencapai Rp 500 juta. Sub mentor berasal dari kalangan profesional yang bekerja di perusahaan lokal dengan pengalaman luas.

Baca: Fredrich Konsumsi Obat Jantung Berharga Belasan Juta Rupiah

Baca: Ada yang Tahu Berapa Usia Sebenarnya Artis Roro Fitria? Ini Jawabannya Berdasar Dokumen Akte Lahir

Saat ini ada 15 start up yang mendaftar dan bergabung di IP Activator. Setelah dikurasi, menjadi 8 startup. Di acara peresmian IP Activator yang dihadiri mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, 3 member Elite mengikuti pitching dan melakukan presentasi. Masing-masing adalah Piknik Bro, Diminoni dan Venueasy.

Piknikbro meruapakan startup plikasi traveling yang menyediakan layanan one stop traveling, berisi fitur fitur Open Trip Marketplace, dan lain-lain.
Marketplace ini membidik anak remaja dan dewasa yang senang ikut travel dan sudah memiliki id card. Di Piknik Bro mereka juga bisa menjadi tour guide.

Sementara, Diminoni adalah aplikasi untuk premium restoran, kafe dan hang out lifestyle. Visi mereka menggabungkan seluruh tiga item ini dalam satu aplikasi. Misinya memberikan fasilitas privilege terbaik kepada semua member.

Membership untuk Diminoni Rp 199 ribu per bulan.

Baca: Nissan Pastikan Kembaran Mitsubishi Xpander Tidak Akan Seperti Avanza dan Xenia

Terakhir adalah Venueasy. Startup yang didirikan Yoas Arnest Sutopo ini merupakan marketplace untuk siapa saja yang membutuhkan venue untuk event, mulai dari pesta pernikahan, ulang tahun, seminar dan sebagainya.

Aplikasi ini menyediakan banyak fitur seperti room search and specifications, payment gateway, installment. Selain itu, mereka juga memberikan booking management for free kepada member pemilik venue yang gabung di platform ini.

"Ke depan, konten akan dikembangkan untuk kebutuhan dekorasi sampai katering," kata Yoas bersemangat.

"Saya melihat generasi milenial di sini, minder. Mereka milenial yang berani coba dan berani ambil risiko.
Negara yang berani ambil risiko dan berani dorong inovasi akan tampil jadi negara yang hebat.
Teknologi memungkinkan perusahaan start up yang dikelola oleh anak anak muda mengalahkan perusahaan perusahaan besar, raksasa dan dinosaurus. Kunci utama adalah passion," kata Rizal Ramli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas