Teknologi Blockchain Dipercaya Sanggup Berantas Penggandaan Data
Indonesia bahkan belum bisa mengaplikasikan electronic vote, maka potensi di sektor ini masih tipis.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi dari teknologi blockchain sangatlah besar. Hal ini terlihat dari implementasi blockchain dalam berbagai perusahaan multinasional seperti Microsoft, IBM, dan Alibaba yang menggunakan fitur keamanan penyaluran dan distribusi data yang ditawarkan oleh teknologi ini.
Bahkan aplikasinya dapat memberantas potensi penggandaan dan penipuan data. Hal ini disampaikan oleh Oscar Darmawan, Ketua Umum Asosiasi Blockchain Indonesia sekaligus pendiri INDODAX (bitcoin.co.id) dalam acara peluncuran Asosiasi Blockchain Indonesia hari ini, Rabu (21/3).
Untuk Indonesia, Oscar melihat potensi dari aplikasi teknologi blockchain ini sangat besar. Fitur teknologi ini yang memastikan data bisa tersebar secara efisien, efektif dan tidak memungkinkan manipulasi dan perubahan data bisa diaplikasikan di berbagai sektor.
Baca: Shopback Ketambahan Fitur Tarif Pembanding Ojek Online
"Misalnya untuk surat tanah, akta ijazah, bahkan sertifikat pendidikan tidak akan bisa diubah-ubah karena sistem blockchain memastikan datanya akan sama semua," jelas Oscar.
Maka di sektor data, teknologi blockchain bisa meminimalkan penipuan atau penggandaan data.
Bahkan dalam jangka panjang, teknologi blockchain bisa diaplikasikan untuk kebutuhan pemilihan umum karena bisa memangkas kemungkinan multiple vote.
Namun Oscar mengingatkan Indonesia bahkan belum bisa mengaplikasikan electronic vote, maka potensi di sektor ini masih tipis.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Teknologi blockchain bisa berantas penggandaan data