Rocky Gerung: Kalau Rakyat Bisa Beli, Ngapain Antre di Monas
Rocky Gerung kembali mengkritik pedas pemerintah. Hal tersebut disampaikan di akun Twitternya, @rockygerung, Rabu (2/5/2018).
Penulis: Aprilia Saraswati
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rocky Gerung kembali mengkritik pedas pemerintah.
Hal tersebut disampaikan di akun Twitternya, @rockygerung, Rabu (2/5/2018).
Berawal dari akun @Indoasli2 yang meminta tanggapan Rocky Gerung soal kemiskinan di Indonesia.
@Indoasli2, "Siapa yang hoax orof @rockygerung, pemerintah : angka kemiskinan berkurang! Fakta, dua anak jadi korban tewas saat rebutan pembagian sembako. Turut berduka cita terutama ama matinya empati di negri ini"
Rocky Gerung menanggapi, bahwa jika rakyat bisa membeli sembako maka mereka tak akan antre pembagian sembako di Monas.
Baca: WALHI Buat 7 Poin Tuntutan Terhadap Pemerintah, Dampak Kekerasan Oleh Polisi yang Berujung Kematian
Ia juga menyindir Presiden Joko Widodo yang pamer chopper di depan Monas.
@Rockygerung, "Kalo rakyat bisa beli, ngapain ngantre di monas. Kalo yg punya kuasa bisa mikir, ngapain pamer chopper depan monas?"
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut jika 2 anak yang tewas di Monas meninggal karena berdesak-desakan.
"Adinda Rizki, bersama dengan Mahesha Janaedi, harus kehilangan nyawa karena berdesak-desakan," kata Sandiaga, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/4/2018).
Menurut hasil investigasi, mereka dikerahkan oleh pihak RW setempat untuk datang di acara tersebut.
Diketahui, Mahesa berusia 10 tahun, sedangkan Adinda berusia 12 tahun.
Baca: Baru Mau Daftar Jadi TNI, Lulusan SMA di Lamongan Ini Berani Sesumbar Saat Konvoi Ditangkap Polisi
Sandiaga Uno pun mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini.
Acara bagi-bagi sembako di Monas itu digelar Forum Untukmu Indonesia.
Simak video di atas!(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.