Bangga Ekspansi ke Negara ASEAN, Rudiantara: GO-JEK Pandai Lihat Pasar
Secara khusus, menteri yang akrab disapa Chief RA itu menyatakan rasa bangganya atas pencapaian GO-JEK yang berstatus unicorn tersebut.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara merespons positif atas rencana GO-JEK melebarkan sayap ke empat negara di ASEAN.
Bahkan secara khusus, menteri yang akrab disapa Chief RA itu menyatakan rasa bangganya atas pencapaian GO-JEK yang berstatus unicorn tersebut.
”Tentu senang dan bangga. Sebagai unicorn Indonesia yang produknya unik, GO-JEK pandai melihat pasar kota-kota besar di ASEAN yang mempunyai karakteristik seperti Jakarta,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/05).
Rudiantara pun berharap jejak GO-JEK yang go international itu dapat memberikan inspirasi bagi startup di Tanah Air untuk melakukan langkah serupa.
”Selain mengabarkan Indonesia bukan saja sebagai pasar ekonomi digital namun menjadi regional/global digital player,” paparnya.

Terpisah, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) Rhenald Kasali menilai daya tarik GO-JEK terletak pada keunikannya sehingga dapat diterima di negara lain.
”Di Indonesia ada gejala didorong seperti perusahaan transportasi. Padahal dia bukan. Karena ada macam-macam industri di dalamnya,” katanya.
Baca: Media Vietnam Kabarkan Go-Jek akan Beroperasi di Vietnam Seusai Lebaran
Platform multi-layanan dimiliki GO-JEK, sambung Rhenald, juga dibutuhkan konsumen di sejumlah negara tetangga.
Bukan hanya semata-mata pada sisi alat transportasinya macam Go-Ride dan Go-Carr, tapi justru layanan lain seperti Go-Pay diyakini berpotensi lebih berkembang di negara tujuan ekspansi.
Yang pasti, tegas Rhenald, rencana ekspansi GO-JEk itu membantu mengharumkan nama Indonesia dari sisi teknologi.
”Saya meyakini ekspansi ini meningkatkan brand awareness GO-JEK sebagai perusahaan teknologi dari Indonesia,” tukasnya.
Rhenald memprediksi GO-JEK di Vietnam, Thailand, dan Filipina, akan berpeluang lebih berkembang dari bisnis transportasi online.
Dari sisi ekonomi, menurut kacamata penggagas Rumah Perubahan ini, seluruh negara tujuan ekspansi itu relatif positif.
”Pertumbuhan ekonomi Filipina di tahun lalu mencapai 6 persen,” sebutnya.
Seperti diketahui, CEO & Founder GO-JEK, Nadiem Makarim secara resmi mengumumkan rencana ekspansi ke empat negara di kawasan Asia Tenggara.

Nilai investasinya diperkirakan sebesar USD500 juta. Saat ini, GO-JEK terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah negara setempat dan para pemangku kepentingan lainnya.
Operasionalnya sendiri akan dijalankan oleh tim lokal yang akan didukung oleh teknologi dan keahlian dari GO-JEK.
”Saat ini, masyarakat di Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina merasa mereka tidak memiliki cukup pilihan atas layanan transportasi ride-hailing. Kami berharap dengan hadirnya GO-JEK di negara-negara tersebut, kami bisa menjadi aplikasi gaya hidup utama, pilihan masyarakat. Itu aspirasi kami,” ungkap Nadiem.
Dia berharap kehadiran GO-JEK dapat menciptakan persaingan usaha sehat yang dibutuhkan supaya pasar di masing-masing negara terus bertumbuh.
”Tujuan kami adalah berkolaborasi dengan negara-negara tersebut dan pemerintahnya, supaya manfaat teknologi kami bisa memberikan dampak luas bagi semua kalangan. Baik bagi konsumen yang menginginkan layanan yang cepat dan kompetitif, maupun mitra pengemudi yang mencari penghasilan tambahan,” paparnya.