TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ManageEngine, perusahaan teknologi informasi berbasis di India, menawarkan solusi teknologi informasi untuk pelaku industri skala menengah dan kecil dan enterprise, termasuk startups dengan biaya kompetitif.

Anak usaha ZOHO Corporation Pte Ltd ini memfokuskan bisnis pada pengelolaan enterprise IT management software dengan konsep solusi yang simpel, tidak rumit, dan hemat biaya.

ManageEngine memiliki lebih dari 90 produk dan free tools yang siap dimanfaatkan dunia industri di Indonesia untuk mengakselerasi bisnisnya lebih cepat lagi dengan memasuki dunia digital.

"Kami menggarap segmen enterprise sampai startup. ManageEngine memiliki lebih dari 90 purpose management tools, baik yang berbayar maupun gratis. Free product kami sediakan untuk startup dan SME. Sementara yang berbayar untuk klien enterprise. Kami tawarkan dengan harga yang transparan dan fleksibel," kata Avinash Kagava, Manager Corporate Marketing & Communications ManageEngine dalam perbincangan dengan media di Jakarta, Kamis (24/5/2018).

Avinash menyatakan, fokus bisnis ManageEngine adalah membantu klien dalam pengembalian investasi (RoI) yang cepat.

"Di Indonesia banyak berdiri startup. Kami siapkan lebih dari 40 produk free kami siapkan untuk startup di Indonesia dengan dukungan dari kami. Kami memberikan garansi uang kembali dalam 30 hari dengan layanan trial sebelum pembelian," ungkapnya.

Baca: Citilink Layani Penerbangan Via Bandara Kertajati Saat Peak Season Lebaran

Gibu Mathew, Vice President & GM APAC ZOHO Corporation Pte Ltd, induk usaha ManageEngine mengatakan, klien perusahaan start up yang tertarik memanfaatkan solusi manajemen teknologi informasi dari ManageEngine bisa men-download produk-produk ManageEngine secara gratis melalui situs ManageEngine.

"Kami menyediakan produk dengan trial gratis selama 1 bulan untuk enterprise yang juga bisa diunduh di situs kami. Saat pelanggan mencoba untuk pertama kalinya, mereka bisa mencoba versi enterprise dari kami secara gratis untuk pemakaian satu bulan. Setelah itu, jika mereka bersedia membayar, layanan yang mereka gunakan akan diturunkan menjadi versi gratis dengan dukungan terbatas dari kami," beber Gibu.

Avinash menambahkan, selama ini banyak klien mereka yang semula menggunakan produk ManageEngine versi gratis, kemudian memutuskan menggunakan yang versi enterprise berbayar karena meningkatnya kebutuhan akan dukungan IT di perusahannya.

Produk yang ManageEngine tawarkan ke klien mencakup IT service management, IT operations management, IT analytics, IT security, Endpoint/Client Management, dam Active Directory Management.

Dia mencontohkan, otomatisasi diperlukan antara lain pada perusahaan yang beroperasi di banyak negara, untuk layanan call center agar perusahaan tak tergantung pada manusia saat fase tidak ada orang di kantor.

"Kami melakukan riset mendalam untuk menciptakan produk kami," ungkap Gibu Mathew:

Dia menambahkan, perusahaan skala kecil menengah (SME) dan startup merupakan target potensial bagi produk-produk solusi IT dari ManageEngine, karena SME di Indonesia mendominasi 90 persen pasar.

Gibu memaparkan, saat ini hanya 9 persen SME yang telah memanfaatkan ICT dan teknologi infrastruktur termasuk e-commerce, aplikasi web dan tools lain untuk mendorong produktivitas perusahaannya, mengacu pada hasil riset Deloitte Access Economics ke SME di Indonesia.

"SME yang memiliki engagement lebih kuat ke digital membuat mereka lebih kompetitif. Pebisnis yang memanfaatkan infrastruktur online bisa 80 persen tumbuh lebih cepat," ungkap Gibu. 

Di 2025 nanti Indonesia diproyeksikan jadi negara digital terbesar di Asia Tenggara. Dengan digitalisasi, Indonesia bisa merealisasikan pertumbuhan sekitar 150 miliar dolar AS, mengutip hasil riset McKinsey.

"Tantangan bisnis di Indonesia adalah produktivitas, efisien, cost, daya saing, model bisnis yang masih konvensional, dan biaya adopsi teknologi yang mahal. ManageEngine membantu klien melalui inovasi, otomatisasi, produktivitas, efisiensi dan harga terjangkau," tandasnya.