Bekraf Akan Kembali Gelar Pameran Game
Mulai dari developer, publisher, investor hingga consumer akan bergabung dalam even yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara ini.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hajatan insan game terbesar di Indonesia, Bekraf Game Prime (BGP) kembali dihelat.
Mulai dari developer, publisher, investor hingga consumer akan bergabung dalam even
yang disebut-sebut terbesar se-Asia Tenggara ini.
Acara yang diprakarsai Bekraf, IDEA Network dan Asosiasi Game Indonesia (AGI) ini diharapkan bisa melebihi pencapaian tahun lalu yang memecahkan rekor dengan sukses menyedot pengunjung lebih dari 13.000 orang dari seluruh Indonesia.
"Game adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif yang menjadi prioritas saat ini. Selain itu, game bukan sekadar entertainment, melainkan bisa menjadi alat edukasi, periklanan bahkan bisa membantu pengembangan subsektor ekonomi kreatif lainnya,” tutur Selliane Halia Ishak, Plt Sestama Badan Ekonomi Kreatif, Selasa (10/7/2018).
Seperti tahun 2017, event yang akan dilaksanakan mulai 13-15 Juli 2018 ini dibagi dalam
dua konsep. Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C).
Business Day akan mengawali perhelatan BGP 2018 dengan konsep seminar yang menghadirkan para stakeholders industri game tanah air.
Sejumlah tokoh, pakar, dan developer game top mengisi line up sesi B2B ini di hotel Ayana Midplaza, Jakarta.
Seperti Wan Hazmer (Founder Metronomik) yang sebelumnya merupakan Lead Game Designer dari Final Fantasy XV, ada juga Elizabeth Galuh, seorang Project Manager dari Streamline Games Malaysia yang sebelumnya ikut terlibat di pengembangan Street Fighter V dan Marvel vs Capcom Infinite.
Dari sesi tersebut, para developer lokal diharapkan bisa menambah skill dan wawasan agar produk game-nya bisa bersaing di level global.
Pada hari kedua dan ketiga (14-15 Juli), adalah hari “bermain” alias Business to consumer
yang akan digelar di Balai Kartini, Jakarta dengan konsep pameran.
Acara tersebut menghadirkan aneka jenis game, mulai dari board game (sejenis monopoli, ular tangga) hingga game yang disebut-sebut sebagai permainan masa depan yaitu game Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR).
Selebihnya, sesi ini dijadikan sarana oleh developer lokal untuk memamerkan hasil
karyanya kepada pengunjung sambil berharap dilirik oleh publisher ataupun investor lokal maupun mancanegara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.