Cari Modal untuk Jadi YouTuber, Mantan Atlet Dayung Ini Kerja di GO-SEND
Doa bekerja sebagai kurir barang di salah satu perusahaan ojek online buatan anak negeri alias GO-JEK untuk membiayai kebutuhan menjadi YouTuber
Editor: Fajar Anjungroso
Namun, karena syarat administrasi tidak terpenuhi Haamim tak bisa melanjutkan profesi yang dicita-citakannya itu.
Haamim mengatakan saat itu merupakan masa sulit baginya. Ia merasa kecewa dan sedih atas keputusan pelatihannya.
Ibu Haamim, Hertin Mina mengatakan, saat itu Haamim sangat terpukul. Hertin dan suaminya sempat meminta penjelasan terkait dikeluarkannya Haamim dari pelatihan.
Setelah mendapat penjelasan, orangtua Haamim mau tidak mau mengikuti aturan yang ada. Hertin terus menyemangati Haamim agar tetap melanjutkan sekolah dan mencari minat lain yang Haamim suka.
"Waktu itu dia down banget, nangis. Tapi kami kan sebagai orangtua terus menguatkan biar anak ini enggak sedih terus," ujar Hertin.
Jadi kurir agar bisa jadi Youtuber Haamim mengaku sulit melupakan cita-cita dan pengalamannya sebagai alte dayung.
Saat melihat tayangan televisi tentang atlet dayung tengah bertanding, Haamim membayangkan dirinya berada di sana. Medali dan seragam saat menjadi atlet dayung masih dia simpan.
Baca: Sehari 20 Order, Mitra Driver GO-JEK Pede Bisa Berangkat Umroh
Haamim pernah berpikir untuk menjadi atlet bulutangkis. Namun niat itu diurungkan dan fokus mengejar impian di luar profesi atlet.
Haamim yang suka menonton YouTube, kemudian berpikir untuk menjadi seorang YouTuber. Namun ia menyadari, dengan alat seadanya tidak akan membuat channelnya dikenal.
Haamim enggan minta uang kepada orangtuanya untuk membiayai keinginannya menjadi Youtber. Ia lalu memutuskan menjadi kurir di salah satu perusahaan aplikasi ojek online.
Haamim merasakan sulitnya mencari uang sebagai kurir dibanding saat menjadi seorang atlet. Haamim mengatakan, saat menjadi atlet dia hanya perlu berlatih setiap hari dengan fasilitas yang telah disediakan. Namun, menjadi kurir merupakan profesi lain yang membutuhkan kesabaran.
"Belum lagi misalnya mendapat pelanggan yang gimana-gimana. Bedalah pokoknya, kalau atlet kan apa-apa serba disediakan," ujar Haamim.
Dari pekerjaannya sebagai kurir, Haamim menabung dan bisa membeli sejumlah peralatan seperti kamera, tripod, lighting, dan peralatan lainnya.
Haamim mulai serius menggarap channel miliknya. Kegiatan baru Haamim itu mendapat sambutan positif dari sejumlah pihak.