TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rully Moulany, Country Manager Red Hat Indonesia mengatakan perusahaan enterprise di Indonesia semakin menyadari kemampuan otomatisasi.

Otomatisasi ini bisa mendorong pertumbuhan pendapatan, meningkatkan pengalaman pelanggan, meningkatkan produktivitas dan mengelola risiko.

"Produk otomatisasi Red Hat, perusahaan lokal dan regional dapat meningkatkan upaya otomatisasi mereka guna mendorong inovasi yang lebih besar di perusahaan mereka," kata Rully di Jakarta belum lama ini.

Para pelanggan di seluruh industri, termasuk telekomunikasi, penyedia layanan komunikasi, dan layanan keuangan menggunakan Red Hat Ansible Tower untuk mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan manual.

Juga mengatur alur kerja yang kompleks, meningkatkan proses dan menawarkan kelincahan untuk menyebarkan aplikasi secara lebih cepat dengan intervensi manusia yang lebih sedikit.

"Pelanggan seperti Grab, STT Connect, Datacom, Huawei Technologies, China Industrial Bank dan lainnya telah menggunakan solusi otomatisasi Red Hat di wilayah Asia Pasifik," kata Kingsley Wood, Director of Infrastructure Business Group, Red Hat Asia Pasifik.

Baca: Red Hat Partner Conference 2018 akan Berbagi Kisah Sukses para Mitra

Ditambahkan Wood, mereka tengah memulai perjalanan transformasi digital mereka dan Red Hat dipandang sebagai enabler, yang memberikan kecepatan, fleksibilitas, dan inovasi yang diperlukan untuk berkembang.

"Ansible telah menjadi salah satu teknologi otomatisasi TI open source yang paling populer saat ini karena mudah untuk diadopsi, digunakan, dan dipahami," katanya.

Ansible menghadirkan otomatisasi TI sederhana yang mengakhiri tugas yang berulang dan membebaskan tim DevOps untuk pekerjaan yang lebih strategis.

Ansible merupakan teknologi otomatisasi TI agentless yang sederhana untuk pengelolaan lingkungan TI. Sementara itu, Ansible Tower membantu menyesuaikan otomatisasi TI, mengelola penyebaran kompleks dan mempercepat produktivitas.