Kurang dari Sebulan, GO-JEK Klaim Kuasai 10 Persen Pangsa Pasar di Vietnam
Kurang dari satu bulan mengaspal di Vietnam, Go-Jek mengklaim telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar di sana.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang dari satu bulan mengaspal di Vietnam, Go-Jek mengklaim telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar di sana.
Menurut CEO sekaligus Founder Go-Jek, Nadiem Makarim, pangsa pasar yang dimiliki start-up unicorn ini mencapai 15 persen di kota Ho Chi Minh, Vietnam.
Menurut Nadiem, sambutan masyarakat untuk kehadiran aplikasi Go-Viet di kota itu memang cukup besar.
Bahkan ia bercerita ketika ia berada di Vietnam, beberapa driver yang berasal dari ojek online lain ingin segera ikut mendaftar.
"Kami sudah ekspansi di Asia Tenggara. Di Vietnam sudah sekitar dua minggu atau kurang dari sebulan. Dalam waktu 10 hari, kami sudah ambil 15 persen pangsa pasar di Ho Chi Minh," ungkap Nadiem dalam acara peresmian beroperasinya Go-Jek di Sabang dan Merauke, Rabu (15/8/2018).
Sebelumnya, Go-Jek telah mengumumkan ekspansi mereka ke wilayah Asia Tenggara.
Vietnam dan Thailand menjadi ekspansi gelombang pertama dan menurut rencana, masih ada dua negara lagi yang menjadi target Go-Jek untuk melebarkan sayap yakni Singapura dan Filipina.
Di Vietnam, Go-Jek menggunakan merek Go-Viet dan berdiri secara lokal dengan sumber daya yang berasal dari Vietnam.
Berbeda dengan Vietnam, Go-Jek menggunakan nama Get sebagai merek di Thailand. Kedua nama ini diambil karea Go-Jek ingin menularkan hasil perpaduan solusi layanan transportasi dengan kearifan lokal di wilayah setempat.
Baca: GO-JEK Akhirnya Beroperasi di Dua Pulau Terluar di Indonesia
Go-Viet sudah mulai beroperasi terhitung akhir Juli lalu sedangkan Get hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan mulai beroperasi. Go-Jek pun masih tutup mulut terkait hal ini.
Sebagai permulaan, Go-Viet dan Get akan menghadirkan layanan transportasi online dan logistik. Ke depannya, kedua layanan juga bakal mengakomodir fitur pesan-antar makanan dan pembayaran elektronik.
Dalam proses pengembangannya, Go-Jek pun masih terus berkonsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pengemudi, dan konsumen setempat.
Ekspansi internasional yang menyasar negara-negara Asia Tenggara ini dilakukan dengan perencanaan berbulan-bulan pasca pendanaan terakhir Go-Jek oleh investor kolektif.
Beberapa di antaranya adalah Astra International, Warburg Pincus, KKR, Meituan, Tencent, Google, dan Temasek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Go-Jek Klaim Raih Pangsa 10 Persen di Vietnam"