Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Pengguna Aplikasi Cashtree Tembus 16 Juta Orang di Indonesia

Melalui platform Cashtree, pengguna akan mendapatkan reward point yang bisa ditukar berbagai produk seperti pulsa, barang dan voucher diskon

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengguna Aplikasi Cashtree Tembus 16 Juta Orang di Indonesia
istimewa
Cashtree 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi startup Korea-Indonesia, Cashtree telah melampaui 16 juta pengguna di Indonesia.

Perusahaan yang berdiri pada November 2015 lalu ini telah memantapkan diri di pasar digital advertising Indonesia melalui periklanan Google, social media marketing, dan influencer.

Pada November 2017, Cashtree mengubah nama mereknya menjadi Cashtree AD, dan membangun dirinya sebagai perusahaan pemasaran digital yang komprehensif.  

Kini Cashtree akan melebarkan sayapnya ke bidang video commerce.

Melalui platform Cashtree, pengguna akan mendapatkan reward point yang bisa ditukar berbagai produk seperti pulsa, barang, dan voucher diskon.

Dengan investasi senilai 4 juta dollar yang Cashtree dapatkan di tahun 2016 dari K-Cube Ventures, selaku pendahulu dari Kakao Ventures, dan Korea Investment Partners, total reward yang sudah Cashtree salurkan kepada pengguna hinggaJuli 2018 mencapai 7 milyar won sekitar Rp 91 milyar.

Baca: Jokowi dan Prabowo Berangkulan, Pengamat LIPI: Beda Pilihan Politik Jangan Putuskan Silaturahmi

Belum lama ini Cashtree juga menunjuk vice president Shin MyoChul sebagai CEO barudanmemperluas area bisnis.

Berita Rekomendasi

Shin MyoChul mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan bisnis baru berupa video commerce.

"Ini akan menjadi platform pemasaran kami yang berdasar pada kinerja influencer," katanya.

Mengenai area baru yang akan dikembangkan ini, Ursula Cindy selaku Chief Business Officer Cashtree mengatakan, video commerce sebenarnya merupakan perluasan dari media Cashtree yang sudah ada.

Jadi kata dia nanti video content creator yang akan mengiklankan produk secaral angsung. Bentuk periklanan ini tidak mengekspos produk secara kompetitif.”

 “Hal ini terwujud karena kami telah melakukan banyak pemasaran dengan sejumlah advertiser di Indonesia, termasuk perusahaan Korea yang telah masuk di Indonesia," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas