AWS Dukung Percepat Pertumbuhan Startup dan UKM di Indonesia Melalui Layanan Cloud
Cloud computing, yang biasa dikenal sebagai cloud adalah layanan komputasi on-demand yang terdiri dari server, penyimpanan, database atau jaringan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Amazon Web Services (AWS), anak usaha Amazon.com, melihat potensi yang cukup besar untuk industri startup di Indonesia.
Banyak layanan mereka yang saat ini digunakan oleh startup lokal, termasuk unicorn seperti Gojek, Traveloka, Halodoc, Traveloka, Grab, Moka, dan lainnya.
Pihak AWS mengungkapkan jika andalan para startup itu adalah cloud computing, yang target pasarnya untuk semua kalangan, mulai dari startup, UKM, korporasi, sampai institusi pemerintahan sekalipun.
Cloud computing, yang biasa dikenal sebagai cloud adalah layanan komputasi on-demand yang terdiri dari server, penyimpanan, database atau jaringan melalui internet.
Solusi ini diharapkan memungkinkan startup atau perusahaan rintisan, serta usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk berinovasi, meningkatkan keamanan dan kelincahan dalam berusaha
Dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (21/9/2018), Dr Werner Vogels, Chief Technology Officer Amazon.com, dalam acara AWS Startup Day yang digelar di Jakarta pada 20 September 2018 mengatakan, cloud akan meningkatkan kapasitas perusahaan lokal.
Amazon Web Services (AWS), anak perusahaan dari Amazon.com, yang menyediakan platform komputasi awan on-demand untuk individu dan organisasi di seluruh dunia, telah membantu beberapa startup dan UKM di Indonesia.
AWS telah mengubah biaya untuk memulai bisnis secara radikal. Sementara nilai investasi dari para pemodal ventura pada perusahaan rintisan telah meningkat dua kali lipat sejak dibukanya layanan AWS.
Selain itu lebih banyak investasi yang mendapatkan return yang lebih tinggi secara signifikan
Nick Walton, Managing Director AWS untuk wilayah ASEAN, mengatakan teknologi AWS memungkinkan pelanggan, termasuk perusahaan berskala besar, untuk meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan mereka.
Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan berskala besar perlu berinovasi seperti yang dilakukan startup untuk mendapatkan pijakan yang kuat di era digital.
Nick mengharapkan bahwa AWS dapat membantu perusahaan rintisan meningkatkan operasi mereka dan memperluas skala bisnisnya.
AWS juga telah membentuk kemitraan dengan inkubator, akselerator, dan investor pemula untuk mendukung startup.
Traveloka sebagai perusahaan rintisan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara daring adalah salah satu pengguna layanan AWS di Indonesia.
Denni Gautama, VP of Engineering Traveloka menjelaskan, dengan menggunakan AWS, manfaat yang didapatkan adalah bisa membawa produk baru ke pasar lebih cepat dari sebelumnya, bisa mengerjakan lebih banyak hal dengan lebih sedikit usaha serta menciptakan keluwesan, scalability, keandalan dan keamanan.
Sementara Jonathan Sudharta, CEO HaloDoc menyatakan bahwa sebagai penyedia aplikasi solusi kesehatan, HaloDoc mengandalkan layanan cloud dari AWS.
AWS membentuk sistem jaringan data kesehatan termasuk lebih dari 1000 apotek, ratusan rumah sakit dan ribuan para mitra dokter.
Menurutnya dengan menggunakan AWS, pihaknya bisa lebih cepat memasuki pasar karena hal ini sangat kritis bagi perusahaan rintisan, mengurangi waktu untuk memelihara infrastruktur sehingga bisa lebih fokus pada feature yang disukai para pengguna, dan skalabilitas yang lebih mudah terutama pada waktu-waktu yang sibuk.
AWS mengklaim jika layanan cloud miliknya mampu nenciptakan produk dengan cepat, menghemat lebih banyak ongkos produksi sehingga bisa meningkatkan skala ekonomi perusahaan, dan yang terpenting adalah memberikan keamanan bagi data konsumen.
"Jika kamu ingin memulai merintis usaha, tak perlu pikir panjang. Lakukan saja secepat mungkin. Yang terpenting dalam membuat startup adalah Security harus menjadi prioritas utama," ujar Vogels.