Apple Bakal Blok Jasa Servis Nonresmi untuk Perbaikan
Beberapa pengguna Mac mengandalkan layanan servis pihak ketiga ketika mendapati masalah pada Mac.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa pengguna Mac mengandalkan layanan servis pihak ketiga ketika mendapati masalah pada Mac.
Namun, pengguna Mac akan kerepotan atau tidak bisa sama sekali melakukan perbaikan di layanan servis tidak resmi Apple ke depannya.
Pasalnya, chip keamanan Apple yakni T2, akan mencegat komponen-komponen tidak resmi atau non-orisinal yang dipasang pada perangkat MacBook Pro baru dan iMac Pro oleh layanan pihak ketiga tersebut.
Kabar itu muncul setelah beredar dokumen internal dari pusat layanan resmi Apple. Dokumen itu mengatakan, sistem konfigurasi software akan memeriksa apakah ada komponen yang tidak orisinal.
Komputer atau laptop Mac dengan chip T2 yang diganti komponennya, misalnya karena rusak, hanya akan booting atau bisa digunakan kembali jika diinstal software Apple Service Toolkit 2.
Baca: Viral Terjadi Tindakan Asusila dari Oknum Pengemudi, Grab: Kami Respons Cepat
Software Apple Service Toolkit 2 hanya tersedia di layanan servis resmi Apple dan hanya akan berfungsi jika tersambung dengan Apple Global Service Exchange (GSX), sebuah server khusus untuk perbaikan perangkat Apple.
"Untuk (komputer) Mac dengan chip Apple T2, proses perbaikan tidak bisa diselesaikan untuk penggantian perangkat tertentu, sampai rangkaian AST 2 System Configuratoon dijalankan," begitu isi dokumen internal Apple.
"Kegagalan dalam tahap ini akan mengakibatkan sistem tidak bekerja dan perbaikan yang tidak sempurna," isi dokumen pedoman perbaikan resmi Apple, sebagaimana kutip dari The Next Web, Senin (8/10/2018).
Untuk MacBook Pro 2018, sistem keamanan akan memeriksa perbaikan komponen yang mencakup layar, logic board, Touch ID, keyboard, baterai, trackpad, dan speaker.
Sementara untuk Mac Pro, pemeriksaan hanya mencakup logic board dan penggantian flash storage. Kebijakan ini tentu akan berdampak pada sebagian pengguna yang sangat terbantu oleh layanan servis tidak resmi Apple.
Kerugian juga akan dialami pengguna Mac yang berdomisili di wilayah yang jauh dari layanan resmi Apple.
Diketahui, Apple saat ini sedang berupaya melawan gerakan "Right to repair" di Amerika Serikat. Gerakan tersebut mendukung hak setiap individu untuk memperbaiki sendiri perangatnya jika rusak.
Apple juga menolak mengganti baterai iPhone lawas yang bermasalah, jika perangkat mereka tidak lolos uji diagnosis sistem konfigurasi.
Namun ujung-ujungnya, Apple mengalah dan akhirnya bersedia mengganti perangkat tanpa syarat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apple Cegah Servis Nonresmi untuk MacBook dan iMac Pro".