Dari The Night Comes for Us Hingga Busted, Begini Cara Netflix Memilih Konten Original dari Asia
CEO Netflix, Red Hastings mengungkapkan perbedaan Netflix dengan kompetitor lainnya yang ada di Asia, seperti iFlix, HOOQ dan Viu.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Netflix, perusahaan penyedia layanan video on demand asal Amerika Serikat, melebarkan sayapnya ke Asia sejak 2016. Hingga kini, layanan ini sudah berada di 190 negara dan memiliki 188,9 juta pelanggan.
CEO Netflix, Red Hastings mengungkapkan perbedaan Netflix dengan kompetitor lainnya yang ada di Asia, seperti iFlix, HOOQ dan Viu.
"Kami menciptakan cerita. Dari semua orang termasuk di Asia, kami menghasilkan cerita. Ketika kita membuat cerita yang menghubungkan antar budaya tak peduli wilayah geografi, jenis kelamin atau umur, kita akan sadar kita semua punya kesamaan," kata Hastings saat berjumpa dengan sekira 200 wartawan dari negara-negara Asia di Marina Bay Sand Convention and Centre, Singapura, Kamis (8/11/2018).
Bumbu utama yang digunakan Netflix adalah menciptakan konten original yang baru, unik dan relevan untuk masyarakat dunia.
Baca: Mesin Kedua Pesawat Lion Air PK-LQP Ditemukan dalam Kondisi Terbelah Empat
Dalam acara yang sama, VP Communications untuk Asia Pasifik membahas bagaimana perusahaan berlambang teks warna oranye itu memilih konten dari negara-negara Asia, seperti The Night Comes for Us (Indonesia), Busted (Korea Selatan) dan Ultraman (Jepang).
"Kami secara konsisten mencari cerita terbaik, dan cerita ini bisa datang dari mana saja," ucapnya.
Erika North, Director of original content APAC, menyebut pihaknya fokus mencari sutradara, talent, dan cerita terbaik di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Rasanya ini menjawab alasan Netflix menggandeng sutradara Timo Tjahjanto, aktor Joe Taslim dan Iko Uwais untuk konten original pertama dari tanah air, The Night Comes for Us.
"Kami ingin cerita yang belum dinarasikan sebelumnya, dan bisa dinikmati masyarakat dunia," jelasnya.
Baca: Dokter Mengeluh, Biaya Operasi Cesar Sebelum Ada BPJS Kesehatan Rp 6 Jutaan, Kini Cuma Rp 4,3 Jutaan
Di Korea Selatan dan India, Netflix mengadaptasi webtoon dan novel popular seperti Love Alarm dan Leila. Cerita yang sudah familiar dikembangkan dengan tambahan casting yang baik.
"Kami cari cast terbaik, sutradara kawakan yang bisa eksekusi cerita dengan cara yang berbeda," kata Director of Content Korea Selatan, Minyoung Kim.
Baca: Enam Produk Perawatan Kendaraan Genuine Ini Bikin Mobil Mitsubishi Selalu Oke dan Kinclong
Sementara Jepang fokus menyumbangkan konten-konten anime di Netflix. Sejumlah konten andalan mereka, yaitu Fullmetal Alchemist, Attack on Titan dan One Punch Man.
"Bisnis ini sudah ada selama 15 tahun terakhir, dan anime sudah mempunya komunitasnya sendiri. Kami bekerja sama dengan kreator top, talenta terbaik, dan fokus ke genre scifi dan IP anime," kata Director of Anime Netflix, Taito Oikura.
Netflix akan meluncurkan 17 konten original dari Asia pada 8 November 2018.