"Kita sudah ujicoba ke customer di Indonesia terutama dari komunitas perhotelan di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung. Respons mereka solusi dari Linksys dirasakan simpel dan mudah," ungkap Teguh.

"Adanya free lisensi selama 5 tahun juga sangat membantu di budget mereka. Control secara remote juga fleksibel, selain bisa via laptop, tablet, juga bisa via smartphone," beber Teguh.

Teguh menambahkan, akses point pelanggan yang sedang mengalami shut down di kota mana pun bisa dimonitor secara cepat. 

"Layanan WiFi ke pelanggan end user juga tercegah dari risiko komplain yang bisa menyebabkan citra perusahaan menjadi turun di mata pelanggannya," sebutnya.

Solusi cloud manager dari Linksys juga mampu men-support jumlah sites dan devices access point yang tak terbatas tanpa perlu tambah cost lagi.

Performa login time saat access point dicolokkan ke internet juga cepat. Untuk konsumen di Indonesia maksimal sekitar 10 detik karena posisi server di AS. Ketersediaan SLA uptime juga mencapai 99 persen serta garansi perangkat hardware 5 tahun.

Seri solusi Cloud APs access point saat ini tersedia lengkap, mencakup perangkat dan tidak perlu beli peralatan pendukung lagi saat proses instalasi di dinding.

Linkys Cloud Manager tersedia pada Linkys Business Wireless-AC Access Points, termasuk pada LAPAC1200C dan LAPAC1750C, dan LAPAC2600C yang akan tersedia mulai Desember 2018.

Tahun depan, Linksys berencana meluncurkan Cloud Switches dan Cloud Routers disusul di tahun 2020 akan luncurkan smart office berbasis internet of things (IoT).