Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Makin Banyak yang Adopsi untuk Akselerasi Bisnis, 2019 Akan Jadi Tahun Cloud di Indonesia

Selama 6 tahun ini ini Microsoft telah membantu pelanggan Indonesia beralih ke cloud sejak perusahaan ini meluncurkan Azure.

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Makin Banyak yang Adopsi untuk Akselerasi Bisnis, 2019 Akan Jadi Tahun Cloud di Indonesia
HANDOUT
Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAIntelligent Cloud diyakini dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerja dan produktivitasnya. Di Indonesia misalnya, kini makin banyak organisasi yang tergerak mengadopsi
teknologi komputasi awan (cloud) untuk membantu mengembangkan bisnis mereka agar tetap kompetitifdi tengah persaingan yang semakin ketat.

Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia menilai, 2019 nanti akan menjadi tahun cloud bagi bisnis dan organisasi di Indonesia. 

“Dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki situasi yang sangat unik yang memberikan peluang besar bagi teknologi untuk memberdayakan masyarakat Indonesia. Dengan intelligent edge dan intelligent cloud, semua orang dapat memanfaatkan kekuatan cloud di mana berada," ungkap Haris Izmee di acara Microsoft Year-End Media Gathering di Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Haris menambahkan, Microsoft telah membantu pelanggan Indonesia beralih ke cloud selama enam tahun terakhir sejak perusahaan ini meluncurkan Azure. "Dengan pemahaman kami atas kebutuhan pelanggan, kami juga menyediakan platform hybrid cloud, yang disebut Azure Stack, untuk pengalaman platform hybrid cloud yang benar-benar konsisten,” ungkap Haris.

Tony Seno, National Technology Officer Microsoft Indonesia menambahkan, teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) pada layanan cloud kini menjadi kebutuhan mutlak untuk menghadirkan inovasi layanan ke pelanggan dengan memaksimalkan teknologi yang sudah dimiliki.

"Cloud ini fiturnya banyak, salah satunya adalah AI. AI sangat memungkinkan meningkatkan kemampuan teknologi yang ada. inovasi inovasi dimungkinkan terjadi jika didukung cloud dengan hanya memanfaatkan layanan kognitif di cloud. Misalnya di mesin ATM. Saat orang akan mengambil uang di ATM, dengan didukung AI, ATM bisa memverifikasi apakah yang ambil uang tersebut benar benar pemilik kartu ATM atau bukan," ungkap Tony Seno. 

Tony Seno
Tony Seno, National Technology Officer Microsoft Indonesia

Dia menambahkan, tingkat keamanan data di cloud sekarang juga sudah maksimal karena semuanya sudah encrypted. Seno juga menegaskan, cloud memberikan banyak keuntungan bagi pebisnis dan organisasi yang memakainya. Dia juga menepis, jika menggunakan cloud kecepatan koneksi menjadi lelet karena lokasi server yang jauh, bahkan di luar negeri.

Berita Rekomendasi

"Kalau orang berpikir cloud itu koneksinya lambat karena data center-nya jauh di luar negeri, itu tidak tepat. Dengan perkembangan teknologi, semuanya bisa diatasi," kata dia.

Baca: NAP Info Lintas Nusa Hadirkan Layanan Cloud Bertarif Tetap untuk Sektor Keuangan dan E-Commerce

Tony menyebutkan, ada tujuh benefit jika organisasi menggunakan cloud. Antara lain, kinerja meningkat tajam, bisa mengatur penempatan data dimana, meningkatkan inovasi, inisiatif pengembangan jadi lebih mudah, serta kemampuan mendapatkan skalabilitas.

"Semua lanskap bisnis sekarang sangat berubah dengan cloud. Mengolah big data bisa dilakukan dengan cloud big data analytics. Berdasar riset, perusahaan yang gunakan dukungan IT, revenue jauh meningkat," ungkap Seno.

Baca: Potensi Pasarnya Sangat Besar, Bisnis Layanan Cloud di Indonesia Tumbuh 30 Persen Per Tahun

Mengutip hasil riset Gartner, di tahun 2025 nanti, 80 persen perusahaan tak akan lagi menggunakan data center sendiri. 
"Cloud membantu atasi serangan cyber. Cyber attack biasanya menyerang titik terlemah dari teknologi, yakni orang. Dan Cloud mampu membentengi data sampai berlapis lapis. Misalnya penerapan data Microsoft Azure. Cloud akan memberikan proteksi di DOS," jelasnya.

Tony menambahkan, cloud kini juga banyak digunakan untuk meningkatkan aspek security. Namun diakui, masih banyak organisasi di dunia yang server-nya belum diperkuat dengan cloud yang menyebabkan jadi rentan diserang.

Microsoft Azure memungkinkan data yang disimpan di cloud tersimpan aman karena Azure melakukan replikasi data di dua tempat berbeda, sehingga saat terjadi mesin rusak atau mati, data tidak hilang. Makanya sekarang sudah nggak zaman lagi kalau server mati, data di cloud ikut hilang.

Microsoft juga memiliki produk hybrid cloud bekerja sama dengan beberapa partner yang membentuk region region di beberapa wilayah di Jakarta yang diberi nama Azure Stack. Kelebihannya, Azure Stack memberikan fleksibilitas data center-nya mau ditempatkan di mana saja.

Ini bisa menjadi solusi untuk tempat-tempat yang internetnya selalu ada misalnya di kapal pesiar. Begitu juga di perusahaan manufaktur kendaraan, serta aktivitas balapan mobil untuk memonitor kondisi kendaraan secara real time. Azure Stack ini tidak memerlukan dukungan internet. Kita bisa tingkatkan kinerja aplikasi aplikasi dengan cloud dan bisa manfaatkan Microsoft Azure.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas