Aplikasi Ojek Online 'Bonceng' Klaim Sukses Tangkal Serangan Sejumlah Hacker
Beruntung, Bonceng memiliki tim IT yang canggih sehingga segala bentuk serangan hacker dapat diatasi secara mudah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aplikasi Ojek Online yang baru satu bulan beroperasi, Bonceng, sudah diserang sejumlah hacker. Akibatnya, bisnis yang digawangi para anak muda ini sempat mengalami gangguan.
Fouder dan CEO Bonceng, Faiz Noufal, memaparkan, sejak tanggal 10 November 2018 lalu, server Bonceng mengalami gangguan yang biasa disebut serangan DdoS (Distributed denial of service). Pihaknya mencatat, serangan itu berasal dari enam lokasi berbeda.
Para hacker tersebut terus menerus bekerja dan menjadikan Bonceng sebagai host target.
"Server bonceng sempat mengalami mengalami traffic flooding dan request flooding serta ping flood yang mengakibatkan access oleh valid user ke server jadi terhambat. Akibatnya aplikasi berjalan sangat lambat. Serangan ini kami terima hampir setiap hari akibatnya kami terpaksa memaksa pengguna melakukan update aplikasi berulang kali," kata Faiz, dalam keterangan tertulis.
Beruntung, Bonceng memiliki tim IT yang canggih sehingga segala bentuk serangan hacker dapat diatasi secara mudah.
"Alhamdulillah, bisa dihandle segera. Sekarang kami lebih siap. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan tim IT client BlackBerry dari Canada terkait security untuk menangkal segala serangan hacker," kata Faiz.
Akibat serangan tersebut, lanjut Faiz, pihaknya sempat mengalami kerugian baik materil maupun imateril. User menjadi terhambat dalam melakukan registrasi dan para driver pun terkendala dalam melakukan pelayanan.
"Yang paling membuat kami rugi adalah kekecewaan publik saat melihat aplikasi kami tidak berjalan normal. Namun demikian, dari seluruh komentar dan feedback yang kami terima, dukungan dan penerimaan masyarakat luar biasa bagus, sungguh di luar dugaan kami. Mereka menantikan Bonceng kembali normal,” ungkapnya.
Kejadian tersebut membuat Bonceng langsung berbenah dan memproteksi diri dari serangan serangan serupa. Pihaknya enggan mengungkap siapa pelaku di balik serangan hacker tersebut. .
Pihaknya berharap kepada pemerintah agar dapat terlibat dalam menyoroti dan mengawasi persaingan usaha di bidang start up.
Sebab, kata Faiz, persaingan usaha di bidang aplikasi cenderung tidak sehat. Seringkali serangan ataupun kejahatan secara technical dialami pihak-pihak yang baru survive membangun usaha.
Kendati kerap mendapat serangan secara teknik, Bonceng bertekad akan tetap survive bersaing secara sehat dengan cara membuat beragam terobosan. Saat ini, aplikasi Bonceng sudah tersedia di Apple Store. Sehingga para pengguna iPhone sudah dapat menggunakan aplikasi Bonceng.
“Saat ini kita sudah live di Appstore,” tegas Faiz.
Pihaknya memaparkan, saat ini driver Bonceng sudah terdaftar lebih dari 20 ribu driver di kawasan Jabodetabek yang menunggu untuk di aktivasi.
Para driver pun akan segera dibagikan atribut Bonceng untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan regulasi pemerintah yang berlaku.
“Kami juga tengah menyiapkan beberapa chanel promosi. Salah satunya akan membagikan voucher code kepada masyarakat khususnya para siswa sekolah, mahasiswa, PNS dan karyawa perusahaan swasta. Selama enam minggu terkahir kami juga telah membentuk 77 basecamp Merah Putih di seluruh Jakarta yang juga akan jadi ujung tombak bonceng dalam membina dan menjalin hubungan baik dengan komunitas pengemudi. Kedepan, kami bertekad akan terus kembangkan aplikasi ini hingga ke pelosok negeri," kata Faiz.