Twitter Bikin Aturan Baru Terkait Aturan Pelaporan Konten
Terhadap pelaporan yang masuk, Twitter dapat menindaklanjuti Tweet dari akun pribadi, Direct Message, atau dari beberapa akun.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform media sosial Twitter menerbitkan aturan baru terkait dengan pelaporan kontan di platform mereka.
Dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Priscila F Carlita, Head of Communications - Indonesia, Filipina dan Thailand, hari ini, Jumat (1/3/2019) menyebutkan, jika pengguna melihat konten cuitan yang dinilai melanggar peraturan Twitter, pengguna disarankan melaporkannya ke Twitter.
"Pelaporan membantu Twitter untuk mengetahui, bahwa ada masalah yang sedang terjadi. Hal tersebut juga membantu menciptakan dan menjaga percakapan yang lebih sehat di Twitter untuk jangka panjang," sebut Priscila.
Dia menambahkan, terhadap pelaporan yang masuk, Twitter dapat menindaklanjuti Tweet dari akun pribadi, Direct Message, atau dari beberapa akun.
Beberapa hal umum yang dilaporkan di antaranya adalah spam, konten yang abusif atau berbahaya, peniruan identitas, pelanggaran hak cipta, atau pelanggaran merek dagang.
Berikut cara melaporkan tweet yang dinilai bermasalah:
Pertama, kunjungi tweet yang ingin Anda laporkan.
Kedua, klik ikon pada sudut kanan atas tweet.
Ketiga, pilih Report Tweet.
Dia menyebutkan, me-retweet konten yang mungkin melanggar Peraturan Twitter atau membagikan screenshots hanya akan menjadikan konten tersebar lebih luas dan memberikan visibilitas kepada lebih banyak orang.
Karena itu dia menyarankan agar segera melaporkannya.
Dia juga menyatakan, melakukan tagging terhadap karyawan Twitter atau akun perusahaan Twitter tidak dapat mempercepat proses pelaporan.
"Kami telah mengembangkan proses khusus dan memiliki tim internasional yang terlatih dalam menerapkan Peraturan Twitter. Jika Anda melakukan tag karyawan atau akun, tim peninjau kami mungkin tidak melihatnya dan besar kemungkinan tidak dapat mengambil tindakan tepat waktu," sebut Priscila.
Terkait dengan laporan-laporan yang masuk dari pengguna, kata Priscila, Twitter menggabungkan peninjauan manusia dan teknologi untuk membantu menerapkan peraturan.
"Tim Twitter memantau dan menanggapi laporan setiap saat; serta mampu menanggapi laporan dalam berbagai bahasa," kata dia.
Priscila mengatakan, perusahaannya telah melalui pelatihan mendalam tentang kebijakan-kebijakan Twitter dengan mempertimbangkan kondisi sosial dan politik, konteks lokal, serta budaya setempat saat ini.
Dia menambahkan, jika ada akun atau Tweet yang melanggar Peraturan Twitter, ada beberapa opsi tindakan yang dapat dilakukan, mulai dari membatasi visibilitas Tweet, mengharuskan pengguna untuk menghapus Tweet, atau menempatkan akun dalam mode read-only.
Sedangkan, untuk pelanggaran yang lebih serius atau berulang, kami akan menutup akun secara permanen.
Jika akun pengguna dikunci karena melanggar peraturan, Twitter akan memberitahukan kepada pemilik akun terkait Tweet yang melanggar dengan penjelasan akan jenis kebijakan yang telah dilanggar.
Twitter juga akan menyediakan riwayat pelaporan yang pernah dilaporkan oleh pelapor dan menginformasikan hasil dari laporan tersebut -apakah suatu Tweet melanggar atau tidak- kepada pelapor.
Jika jenis tindakan yang dilaporkan oleh pengguna ternyata tidak melanggar Peraturan Twitter, pihaknya berjanji akan meninjau Tweet atau akun yang melanggar, konteks menjadi hal penting, dan ada berbagai faktor yang dipertimbangkan oleh tim Twtter.