5 Vendor Smartphone Terbesar di Indonesia, Advan di Posisi Buncit
Dari hasil riset Canalys, pangsa pasar smartphone di Tanah Air tumbuh 17,1 persen pada 2018, dengan angka pengapalan 38 juta.
Editor: Fajar Anjungroso
Namun hal itu tak berdampak pada harga penjualan rata-rata Xiaomi di Indonesia. Menurut Canalys, Xiaomi perlu mendiferensiasi produknya karena akan banyak pesaing baru yang akan masuk ke pasar Indonesia.
Posisi ketiga diduduki oleh Oppo yang justru agak lesu pada kuartal ini. Oppo mencatatkan angka pertumbuhan 0,8 persen secara YoY, menjadi yang kuartal terlemah Oppo sejak kuartal-III 2017.
Oppo A3s menjadi perangkat paling laris di Indonesia. Persaingan harga di level menengah memang tak terelakan.
Sayangnya, menurut Canalys, Oppo lamban merespon dinamika pasar yang enggan menawarkan ponsel harga terjangkau di level menangah.
Sayangnya, dalam riset kali ini, Canalys tidak menyertakan Realme dalam penjualan total Oppo. Di posisi keempat masih diduduki vendor China yakni Vivo dengan pangsa pasar yang tumbuh 15,9 persen dan pertumbuhan YoY sebesar 132 persen.
Satu-satunya vendor smartphone lokal yang masuk jajaran lima besar adalah Advan. Advan meraih pangsa pasar sebesar 4,1 persen, tapi pengiriman ponsel pintarnya menyusut 25 persen secara YoY.
Research Manager Canalys, Rushabh Doshi memberikan catatan penting, bahwa produk lokal kesulitan bersaing dengan vendor besar dari luar negeri.
"Saat pasar tumbuh, vendor lokal dan vendor kecil agak tertatih-tatih ketika mereka mencoba menaikan ongkos marketing serta riset dan pengembangan (R&D), sementara harga pasar makin kompetitif," jelas Doshi, dirangkum KompasTekno dari Canalys, Jumat (1/3/2019).