Ahli Digital Forensik Sebut Empat Alat Ini Kerap Digunakan Pembobol ATM Lakukan Skimming
"Empat alat itu sudah cukup untuk seseorang melakukan aktivitas skimming," kata Ruby saat dihubungi Kompas.com
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli digital forensik Ruby Alamsyah menjelaskan ada sejumlah alat yang kerap digunakan pelaku skimming ATM, yaitu komputer, software decoder dan encoder magnetik kartu, kartu kosong serta magnetik card reader.
"Empat alat itu sudah cukup untuk seseorang melakukan aktivitas skimming," kata Ruby saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/3/2019).
Baca: Bobol ATM, Ramyadjie Priambodo Terancam Lima Tahun Penjara
Jika empat alat itu sudah lengkap, untuk mendapatkan data nasabah pelaku akan menempelkan card reader di tempat kartu ATM dimasukkan ke mesin ATM.
"Masalah dia mau menempelkan alat dia di ATM target untuk mendapatkan data nasabah, itu ada alat tambahan lagi. Itu card reader untuk mulut kartu ATM, spy camera, memory card, dan lain-lain, sehingga pelaku bisa mendapatkan data nasabah lain," ujar Ruby.
Ruby menjelaskan, ketika pelaku sudah menempelkan card reader pada tempat kartu ATM di mesin ATM, maka saat nasabah hendak transaksi di mesin ATM dan memasukkan kartu ATM, data kartu ATM tersebut akan tersimpan di alat milik pelaku.
"Si pelaku nanti dapat nomor ATM korban tuh, berikut dia bisa lihat PIN-nya dari spy camera. Nomor ATM korban tinggal dia duplikasi ke kartu kosong, sehingga kartu korban terduplikasi sama dia. Kartu korban berfungsi, kartu pelaku juga berfungsi dan dia bisa mengakses rekening korban secara normal," kata Ruby.
Belum lama ini polisi menangkap tersangka kasus skimming mesin ATM bernama Ramyadjie Priambodo.
Pria itu dibekuk di kamar apartemennya di Jalan Jenderal Sudirman pada 26 Februari 2019.
Saat ditangkap, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya mesin ATM, dua kartu ATM, laptop, dua kartu putih yang berisi data nasabah, telepon genggam, masker, uang tunai Rp 300 juta, dan kerudung.
Baca: 5 Fakta Kasus Ramyadjie Priambodo, Pembobol ATM yang Raup Keuntungan hingga Ratusan Juta
Ramyadjie memperoleh data-data nasabah dari sebuah komunitas online di pasar gelap (black market) di internet) untuk melakukan aksi pencurian atau akses ke sistem milik orang lain.
Di komunitas online tersebut, Ramyadjie mempelajari teknik skimming dan mendapatkan data-data rekening korban.
Penulis : Dean Pahrevi
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Waspada, Begini Cara Pembobol ATM Lakukan Skimming