Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Imperva Bangun DDoS Scrubbing Center Pertama di Indonesia

Adanya Scrubbing Center di Indonesia, maka serangan DDoS dapat diidentifikasi dan dimitigasi dengan cepat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Imperva Bangun DDoS Scrubbing Center Pertama di Indonesia
Istimewa
Imperva Inc., perusahaan cybersecurity terdepan pelindung data business critical organisasi, hari ini mengumumkan hadirnya DDoS Scrubbing Center pertama di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Imperva Inc mengumumkan hadirnya DDoS Scrubbing Center pertama di Indonesia.

Hadirnya Scrubbing Center ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk memberikan total perlindungan dari meningkatnya ancaman DDoS khususnya pelaku bisnis di sektor perbankan, finansial, e-commerce, dan pemerintah.

Chris Wood, Wakil Presiden Regional, APJ Imperva menyatakan, teknik serangan DDoS kini terus berkembang dan semakin canggih.

"Tapi kami di Imperva  memiliki teknologi yang lebih canggih dengan menyediakan ruang dan kapasitas besar untuk menangani serangan yang lebih hebat yang pasti akan terjadi," katanya.

Pendekatan unik kami yaitu melalui adanya Point of Presence (PoPs) yang strategis, salah satunya dengan membangun Scrubbing Center di Jakarta, Indonesia.

"Investasi ini akan memberikan solusi terbaik dan perlindungan keamanan penuh bagi pelanggan di Indonesia," katanya.

Baca: Tatalogam Lestari Perkenalkan Teknologi Cepat Membangun Rumah di Indobuiltech 2019

Komitmen Imperva membangun scrubbing center di Indonesia ini tentunya sejalan dengan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 82 tahun 2012 yang salah satunya pasalnya mewajibkan para penyelenggara sistem elektronik untuk menempatkan pusat datanya di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Ini merupakan Scrubbing Center ke-44 yang dimiliki Imperva di dunia.

"Kehadiran Imperva Scrubbing Center di Indonesia tentunya sangat membantu Blue Power Technology, BPT, anak perusahaan CTI Group, dalam mengimplementasikan solusi Imperva untuk para pelanggan di Indonesia," katanya.

Erwin Urip, Direktur BPT mengatakan pelaku bisnis dihadapkan pada tantangan untuk mengatasi ancaman kejahatan siber yang semakin meningkat, salah satunya serangan DDos yang sangat kuat dan bahkan mencapai kecepatan tertinggi 1.7 Tbs pada awal tahun lalu.

Selain itu serangan DDoS bisa menyebabkan kerugian sebesar $40,000 per jamnya jika terjadi. Indonesia pun tak luput dari target serangan DDoS.

"Kami menjadi garda depan implementasi solusi Imperva di Indonesia sekaligus mengelola services Scrubbing Center mereka," katanya.


Layanan Perlindungan DDoS Imperva memberikan pendekatan dari berbagai sisi untuk pertahanan dari DDoS, serta memberikan perlindungan menyeluruh dari semua jenis serangan DDoS, sehingga melindungi aset online yang bersifat kritis dari ancaman ini.

Layanan perlindungan Imperva untuk DDoS ini didukung oleh tim keamanan 24x7, dengan waktu aktif 99,999% dan mitigasi SLA 10 detik, bersama dengan jaringan pusat data global yang kuat dengan lebih dari 6 Tbps (Terabits per detik) dari kapasitas scrubbing berdasarkan permintaan, mampu memproses 65 miliar paket serangan per detik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas