Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Merintis Ekosistem Berbasis Teknologi AI di Indonesia Lewat 'Nodeflux Beyond'

Nodeflux berusaha merangkul berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong implementasi teknologi dalam rangka menciptakan ekosistem berbasis AI

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Merintis Ekosistem Berbasis Teknologi AI di Indonesia Lewat 'Nodeflux Beyond'
HANDOUT
Experiencing Area untuk Face Recognition Anaytics di acara Nodeflux Beyond. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nodeflux, perusahaan vision AI pertama dan terbesar di Indonesia merintis terbentuknya berbasis Artificial Intelligence (AI) di Indonesia melalui rangkaian kegiatan bertajuk Nodeflux BEYOND di Jakarta, Rabu (1/5/2019).

Melalui kegiatan ini Nodeflux berusaha merangkul berbagai pemangku kepentingan untuk mendorong implementasi teknologi dalam rangka menciptakan ekosistem berbasis AI sekaligus memajukan Indonesia di kancah global.

Lewat acara bertajuk “AI Fostering Greater Good and Beyond” ini Nodeflux menyampaikan pandangan tentang implementasi teknologi Intelligent Video Analytics (IVA) buatannya untuk memberikan solusi dari sektor pemerintahan, industri, hingga pendidikan.

Di experiencing area yang disiapkan, ditampilkan beberapa Artificial Intelligence (AI) analytics seperti Face Recognition, atau fitur pengenalan wajah yang bisa digunakan di area terbuka, event dan di dalam gedung untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan ataupun layanan keamanan, dan penyediaan absensi berbasis otomasi melalui tangkapan  wajah oleh kamera CCTV secara real-time.

Dipamerkan pula License Plate Recognition (LPR), untuk membaca karakter plat kendaraan secara otomatis. Analitik AI ini mampu membaca berbagai jenis plat kendaraan di Indonesia dengan situasi dan kondisi yang sesuai di lapangan seperti hujan, kurang cahaya, hingga plat bercasing dengan akurat.

Baca: Suzuki Juga Pamerkan Mesin-mesin Tempel untuk Kapal di Telkomsel IIMS 2019

LPR cocok untuk diterapkan sebagai solusi parkir otomatis, pelacakan kendaraan whitelist/blacklist, hingga penegakan hukum seperti penindakan kendaraan yang melanggar hukum atau terlambat bayar pajak (BDU).

Sejumlah analytics lainnya yang sudah di implementasi bersama mitra Nodeflux untuk mendukung percepatan solusi hingga pengumpulan data secara akurat.

Baca: Mobil-mobil Laris Ini Terbukti Paling Doyan Jajan Peredam di Telkomsel IIMS 2019

BERITA TERKAIT

Antara lain mendeteksi jumlah kendaraan lalu-lalang di ruas jalan raya dengan Fleet Detection, pemasaran toko melalui Store Analytics, dan untuk kebutuhan mendukung keamanan di sebuah event seperti di Asian Games 2018 Jakarta Palembang melalui Surveillance & Security System, serta manajemen ketertiban jalan tol dan penerapan teknologi AI untuk Smart City.

“Challenge kota dapat dilakukan dengan kolaborasi, kedepannya harus ada data-driven policy, karena adanya keterbatasan manusia, AI dapat membantu mengoptimalkan kinerja yang lebih efisien dan efektif,” ungkap Alex Siahaan, Kasatpel (Kepala Satuan Pelaksana) Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Jakarta Smart City di sesi panel diskusi.

Nodeflux membantu mewujudkan Jakarta Smart City melalui mengembangkan beberapa pilot project sekaligus mengkaji kebutuhan prioritas perkotaan melalui penyajian data untuk perhitungan arus lalu lintas, monitor parkir liar, manajemen kendaraan umum, hingga pemantauan sampah di sungai.

Bens Pardamean, Head of NVIDIA - BINUS AI R&D Center mengatakan, implementasi AI di Indonesia sudah mulai dioptimalkan.

Dia menilai, Nodeflux merupakan pelaku industri AI Indonesia cukup proaktif membantu akselerasi mengatasi masalah-masalah sosial yang ada dengan teknologi yang di kembangkan oleh anak-anak muda Indonesia.

"Termasuk berkolaborasi dalam riset-riset pengembangan AI dengan institusi pendidikan salah satunya dengan BINUS University,” jelas Bens.

Sebagai bagian dari program NVIDIA, GPU ternama internasional bernama MSPP (Metropolis Software Platform Program), Nodeflux memiliki misi menjadi katalis pengembangan teknologi di Indonesia dengan meningkatkan kesadaran dan menciptakan ekosistem berkelanjutan.

“Kami percaya yang perlu diutamakan adalah kolaborasi dan sinergi dari beragam sektor demi bertumbuhnya ekosistem yang berkelanjutan berbasis teknologi AI ini. Ada 3 hal utama untuk mewujudkan ekosistem, yakni membentuk kurikulum di bidang teknologi AI, keseragaman antara industri dan akademisi, serta pengembangkan riset penelitian agar semakin banyak pemain baru dan semakin banyak industri yang menyediakan playground untuk mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Faris Rahman, CTO of Nodeflux.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas