Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Datacomm dan Aliansi Mitra Kenalkan Solusi Digital Terintegrasi untuk Perkebunan

Smart Agriculture diharapkan dapat menjadi solusi lengkap dan terintegrasi antara infrastrukur IT, platform aplikasi sampai ke pengelolaan data

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Datacomm dan Aliansi Mitra Kenalkan Solusi Digital Terintegrasi untuk Perkebunan
HANDOUT
Datacomm Cloud Business bersama sejumlah mitra memperkenalkan solusi digital perkebunan terintegrasi 'Smart Agriculture' untuk pengusaha perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tebu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan penyedia layanan cloud, Datacomm Cloud Business, bersama sejumlah mitra memperkenalkan solusi Digital Perkebunan Terintegrasi Smart Agriculture  untuk pengusaha perkebunan kelapa sawit dan perkebunan tebu.

Solusi Smart Agriculture merupakan hasil kolaborasi sejumlah aliansi partner yang melibatkan Datacomm Cloud Business, AMS Teknologi, Integrasia Utama, dan eKomoditi.

Dalam aliansi ini, Datacomm menyediakan pusat data yang telah memperoleh sertifikat Rated-3 dan DCOS-4 TIA-942 dan bersertifikat ISO 27001, ISO 9001, dan ISO 20000.

Smart Agriculture diharapkan dapat menjadi solusi lengkap dan terintegrasi antara infrastrukur IT, platform aplikasi sampai ke pengelolaan data dan pemeliharaan sistem.

Solusi ini selian memberikan solusi end to end  pengelolaan kebun dan aset, juga mengurangi biaya tidak perlu dengan fokus untuk menjadi SAAS (solution as a service).

Perusahaan yang menggunakan solusi ini nantinya tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar di depan.

Baca: Skuter Terbaru Vespa LX 125 i-get Didesain untuk Manjakan Cewek

Managing Director dari AMS Teknologi Taufik Darwis mengatakan, Smart Agriculture dapat membantu pengusaha perkebunan dalam menyongsong Industry 4.0 dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Berita Rekomendasi

Dia menyebutkan, tantangan yang dihadapi produsen kelapa sawit saat ini adalah kurangnya produktivitas perkebunan akibat tingginya biaya pemeliharaan kebun, keamanan, pembibitan dan pupuk, serta tenaga kerja yang kurang efisien.

Baca: Kadin Usul Tambahan Insentif untuk Percepat Pengembangan Mobil Listrik

Untuk memecahkan rendahnya produktivitas tersebut, aliansi ini menggabungkan beberapa modul untuk menjadi sebuah solusi lengkap bernama Smart Agriculture.

“Solusi dari anak bangsa untuk mempercepat adopsi daripada Industry 4.0 bagi industri perkebunan,” sebut Bayu Wedha, Managing Director PT Integrasia Utama.

“Kami memiliki tanggung jawab memodernisasi bisnis perkebunan kelapa sawit di Indonesia demi memastikan bahwa semua komoditi kelapa sawit milik Indonesia dapat bersaing dalam pasar global,” imbuh Chief Executive Officer PT eKomoditi Solutions Indonesia Ferron Haryanto.

Sutedjo Tjahjadi, Managing Director Datacomm Cloud Business menyatakan solusi yang ditawarkan ini membantu meningkatkan kemakmuran petani sawit dan tebu dengan membantu agar mereka bisa bekerja lebih efisien dan optimal melalui penggunaan teknologi yang tidak berat biaya dan lebih berkelanjutan.

Integrasi solusi ini antara lain mencakup aspek komunikasi machine to machine yang menjadi kendala di perkebunan yang tidak ter-cover oleh jaringan GSM melalui penyediaan solusi RPMA (random phase multiple access).

Komunikasi ini untuk dapat memberikan data real time dari sensor yang ada di lapangan ke dalam sistem seperti sensor ketinggian muka air, sensor curah hujan dan arah angin dan sensor lainnya.   

Solusi ini juga mencakup modul pemantauan aset bergerak dan stasioner bernama SIOPAS atau SIOPASPLUS. Aset dapat dipantau dan dimanfaatkan secara maksimal (optimalisasi aset)

Mencakup pula modul pemantauan dan pelacakan pekerja bernama GEOHR yang meningkatkan efektivitas dan efisiensi karyawan yang bekerja di lapangan.

Solusi ini mengintegrasikan sistem absensi di kantor dengan sistem Portal Web yang terintegrasikan dengan absensi dan tracking karyawan menggunakan mobile phone disamping fungsi panic button untuk situasi genting karyawan di lapangan.

Begitu juga modul manajemen data geospatial berikut engine development yang akan memungkinkan pihak perkebunan mempercepat pembangunan sistem informasi geospatial berbasis web yang juga mengintegrasikan data transaksi dari ERP system ke dalam data Geospatial (peta) bernama OSMAP.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas