Bekraf Gelorakan Ekosistem Animasi Lewat Beacon 2019
Beacon 2019 digelar di Ballroom Hotel Pullman, Central Park, Jakarta dan melibatkan ratusan para pekerja kreatif di dunia animasi, termasuk film maker
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia animasi kini menjadi sektor ekonomi kreatif yang semakin diminati anak muda. Menekuni pekerjaan sebagai animator kini juga menjadi pilihan profesi baru yang menjanjikan penghasilan menggiurkan.
Semakin banyak studio animasi yang berdiri di berbagai kota, terutama Jakarta dan Bandung. Begitu juga, jurusan animasi kini juga banyak dibuka di sekolah menengah kejuruan (SMK) dan di perguruan tinggi.
Merespon hal itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar Bekraf Animation Conference 2019 (Beacon 2019) sebuah ajang festival untuk para pegiat dan peminat dunia animasi. Beacon 2019 digelar selama sehari di Ballroom Hotel Pullman, Central Park, Jakarta, dan melibatkan ratusan para pekerja kreatif di dunia animasi, termasuk studio animasi, film maker serta institusi pendidikan yang membuka jurusan studi animasi.
Beacon 2019 dibuka langsung Kepala Bekraf Triawan Munaf. Triawan mengatakan, Indonesia memiliki talent yang luar biasa di bidang animasi dan hal itu sudah diketahui pula oleh para pelaku industri animasi besar dunia seperti Pixar dan Disney.
Baca: Buka 3 Hari, Facebook Cafe Ajak Pengunjung Ngobrol Santai Soal Privasi di Medsos
"Setelah China, Indonesia jadi rujukan kedua di dunia untuk pencarian karya animasi untuk dipasarkan di AS. Kita memiliki banyak talent yang karya karyanya tidak hanya bisa dikerjakan di satu studio, harus di multi studio," ujar Triawan Munaf.
Baca: Lenovo V130-14, Laptop Harga Terjangkau Berkinerja Mumpuni untuk Para Pebisnis
Dalam sebuah perbincangan dengan tokoh animasi dunia baru-baru ini, Triawan Munaf mengaku mendapatkan informasi dan masukan tentang tren indutri film animasi dunia. Dia mencontohkan, untuk ciptakan animasi seperti yang tayang di bioskop pengerjaan nya butuh minimal 4 tahun.
"Tapi jika kita punya karya animasi dengan penceritaan yang kuat tidak perlu yang sebagus karya Disney atau Pixar, kita bisa kok bersaing," ujarnya.
Triawan menambahkan, animasi termasuk dalam subsektor industri kreatif yang masuk dalam skala prioritas untuk dikembangkan di Indonesia karena potensinya yang sangat besar. "Makanya kita bikin event event seperti ini (Beacon 2019) karena kualitas animasi kita bagus," ujarnya.
Ajang Beacon 2019 menurut Triawan juga untuk mendorong tumbuhnya ekosistem animasi di Indonesia semakin kuat lagi, sekaligus membuka peluang bagi para animator Indonesia dan studio animasi Indonesia bertemu dengan calon investor potensial.
"Kita ingin bentuk ekosistem animasi di Indonesia. Kegiatan Beacon 2019 ini untuk saling berbagi pengetahuan dan ilmu animasi sekaligus sebagai enhancement untuk menarik investor. Kita ingin tunjukkan ke masyarakat bahwa animasi dan film punya potensi sangat besar di Indonesia," imbuhnya.
Triawan mengakui, untuk produksi film animasi sekelas Hollywood, biaya yang tidak sedikit. "Di tahap awal kita ingin menjadikan film animasi kita tuan rumah di negeri nya sendiri agar pasar animasi kita tak dikuasai produk animasi dari luar negeri," lanjutnya.
Acara Beacon 2019 juga menampilkan booth-booth sejumlah studio animasi Tanah Air yang sukses menciptakan karya animasi dalam format serial televisi, film, film pendek serta buku kartun animasi.
Acara Beacon 2019 yang juga dihadiri oleh ratusan pelajar ini juga diisi dengan sesi sharing session, berbagi pengetahuan dan pengalaman oleh para pekerja animasi ke audiens diikuti tanya jawab.
Diselingi juga dengan pemutaran film-film pendek animasi.
Faza Meonk, kreator komik animasi Si Juki yang sukses dipasar dan diangkat ceritanya ke film layar lebar, berbagai cerita tentang proses pembuatan film Si Juki.
Awalnya Si Juki adalah komik yang laris di toko buku, kemudian dijadikan film dalam format animasi. Semula produsen film meragukan kemampuan animator membuat ini jadi film sampai kemudian dilakukan screen test untuk meyakinkan produsen.
"Setelah dilakukan beragam diskusi akhirnya diangkat story tentang petualangan Si Juki yang dieskalasi seperti story Si Juki ke luar angkasa. Kemudian, dibuat script dan konsep desain dengan pencarian karakter Di Juki dan karakter lain untuk film animasi ini dan dilakukan voice recording," ujar Feza menceritakan beberapa tahapan penggarapan film Si Juki.