Kisah Nadiem Makarim dari 'Kepala Suku' Tukang Ojek sampai Jabat Menteri
Pria berusia 35 tahun ini paling dikenal sebagai pendiri GoJek, perusahaan startup yang kini telah berstatus sebagai decacorn.
Editor: Fajar Anjungroso
Usaha GoJek sebenarnya telah dirintis sejak 2011, tetapi baru pada awal 2015 perusahaan Nadiem dkk itu meluncurkan aplikasi mobile pemesanan ojek untuk smartphone Android dan iPhone.
Order ojek pun menjadi lebih mudah dibanding sebelumnya ketika GoJek mengandalkan call center untuk menghubungkan pelanggan dengan pengendara ojek.
"Dulu itu, untuk cari pengendara yang available saja lamanya bisa 15 menit lewat call center karena ditelepon satu per satu. Nah, sekarang 'manusia' di tengah sudah dihilangkan sehingga bisa dipercepat," ujar Nadiem.
Cukup pesan lewat aplikasi, pengendara GoJek terdekat pun akan menghampiri calon penumpang dalam hitungan menit karena aplikasi ini turut dilengkapi kemampuan location service berbasis GPS.
Pelanggan bisa memantau posisi pengendara yang menanggapi order, sementara pengendara bisa melihat order yang masuk serta lokasi pemesan untuk kemudian ditanggapi.
Selain transportasi penumpang, GoJek juga menyediakan jasa lain seperti pengiriman barang serupa kurir dan shopping, termasuk pembelian makanan yang saat ini sudah akrab dan banyak dipakai oleh pengguna.
Nadiem berharap GoJek nantinya bisa membantu semua penumpang ojek dalam menggunakan transportasi andalannya.
Baca: Kata Mendikbud Jadi Trending di Twitter Sejak Nadiem Makarim Diangkat Jadi Menteri
Para tukang ojek pun tak perlu mangkal lagi karena cukup mengandalkan pesanan yang masuk dari smartphone.
"Inilah the power of informal economy. Apa pun yang informal selalu bisa ditingkatkan dengan teknologi," pungkas Nadiem.
Beberapa tahun setelah memperkenalkan aplikasi GoJek ke publik, Nadiem kini telah resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dalam pengumuman di Istana Negara hari Rabu (23/10/2019).
Dia memutuskan mundur dari posisinya sebagai CEO GoJek yang sudah memiliki valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS itu.
Jabatan Nadiem digantikan oleh Presiden GoJek Andre Soelistyo sebagai CEO dan co-founder GoJek Kevin Aluwi selaku co-CEO.
Hingga Oktober 2018, Nadiem tercatat masih memiliki 58.416 lembar saham di GoJek. Jumlah itu setara dengan 4,81 persen dari keseluruhan saham sebanyak 1,21 juta lembar.
Sekarang, di jabatan yang baru diembannya, Nadiem bakal berurusan dengan pengembangan Sumber Daya Manusia di Indonesia.