Konten di Aplikasi TikTok Tak Hanya Sekadar Lucu-lucuan dan Viral
Membuat video di TikTok saat ini menjadi aktivitas yang digemari, terutama oleh generasi Z.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
KOMPAS.com – Membuat video di TikTok saat ini menjadi aktivitas yang digemari, terutama oleh generasi Z.
Video berdurasi 15 detik di aplikasi ini kebanyakan menampilkan orang sedang menari dengan iringan lagu pilihan sendiri.
Di aplikasi ini kita bisa mengunggah dan juga menonton video-video seperti lip sync, pranks, meme, dan juga challenges.
Baca: Fakta-fakta Anak Kembar Viral Bertemu di Sosmed Setelah Terpisah 16 Tahun, Berawal dari Video Tiktok
Baca: Tentara Angkatan Darat AS Dilarang Gunakan Aplikasi TikTok
Selama tahun 2019 ada beberapa gerakan tarian yang viral di Tiktok, salah satunya lagu “Salah Apa Aku” yang lagunya bisa sampai terbawa mimpi saking seringnya diputar di mana-mana.
Meski banyak yang menganggap membuat video TikTok adalah kegiatan buang-buang waktu dan “receh” tetapi nyatanya banyak orang tergila-gila dengan aplikasi video sharing asal China ini.
Hingga November 2019, TikTok telah diunduh 1.5 miliar kali. Dengan lebih dari 700 juta pengguna aktif harian menjadikan Tiktok sebagai fenomena budaya remaja secara global, setara dengan YouTube dan Instagram.
Di Indonesia, TikTok menempati urutan keenam aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store dan Play Store.
Setiap hari, pengguna di Indonesia menghabiskan waktu sekitar 39 menit dengan lebih dari 100 video yang ditonton. Konten yang paling diminati yakni komedi, vlog, dan kecantikan.
Dibandingkan dengan media sosial lainnya, TikTok dianggap sangat dekat dengan tingkah laku anak muda.
Menurut profesor ilmu komunikasi dari Universitas Columbia, Joana Literat, TikTok merupakan gabungan dari banyak fitur media sosial.
“Aplikasi ini dapat membuat video pendek secara berulang sekaligus dapat dibagikan ke pengguna lain. Selain itu, Tiktok dapat menuangkan aspirasi Anda menjadi influencer terkenal layaknya di Instagram atau YouTube. TikTok juga memanfaatkan jaringan pertemanan seperti yang ada di Snapchat," jelas Literat.
Ia mengatakan, tidak semua video TikTok konyol. Tak sedikit yang menggunakan platform ini untuk mengekspresikan pilihan politiknya.
“TikTok dapat menjadi tempat mengekpresikan diri, menjalin hubungan sosial dengan yang lain, dan bahkan bisa digunakan untuk membahas politik yang bermakna,” katanya seperti dikutip dari csmonitor.
![Aplikasi Tiktok di smartphone.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aplikasi-tiktok-di-smartphone.jpg)
Beberapa video viral di TikTok memang dibuat berkelompok. Ada yang satu keluarga, geng sahabat, atau kakek dengan cucunya seperti video Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan cucunya. Mereka bergembira dan bersenang-senang membuat video lucu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.