Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Tidak Digunakan Lagi di Tahun 2022
Kabar buruk bagi anda pengguna setia SMS dan Telepon, karena dua layanan tersebut kemungkinan akan punah dua tahun lagi.
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Apakah kamu pengguna layanan SMS dan telepon?
Kabar buruk bagi anda, karena dua layanan tersebut kemungkinan akan punah dua tahun lagi.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi memprediksi perusahaan telekomunikasi akan segera menghentikan SMS dan telepon pada 2022.
Menurut dia, saat ini para perusahaan telekomunikasi sedang menuju transisi karena penggunaan layanan telepon dan SMS terus berkurang.
"Secara alamiah, memang ada penurunan karena semakin sedikit orang membeli pulsa untuk telepon dan SMS," ucapnya saat ditemui di Kompas.com, di Balai Kartini, Rabu (5/2/2020).
Untuk saat ini saja, Heru mengatakan, tinggal 30 persen masyarakat Indonesia menggunakan telepon.
SMS juga kian ditinggalkan.
Baca: Jaringan 4G Telkomsel Telah Terpasang di 5 Lokasi Super Prioritas Wisata Indonesia
Kini, ucapnya, hanya sekitar 10 persen masyarakat yang masih menggunakan SMS.
Saat ini, kata Heru, bisnis voice dan SMS tidak lagi bisa diandalkan oleh operator karena sudah tergantikan oleh layanan teknologi digital baru over-the-top (OTT), misalnya WhatsApp.
Disrupsi teknologi tersebut mengubah banyak hal, mulai dari bisnis, kompetisi, adopsi dan inovasi teknologi, hingga perubahan organisasi.
“Disrupsi tidak bisa dihindari dan harus dihadapi operator telekomunikasi," ucapnya.
Supaya tetap bertahan dan bertumbuh, operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi yang bertumpu pada tiga aspek.
Yakni merumuskan kembali visi dan kepemimpinan, inovasi dan adopsi teknologi baru, serta transformasi organisasi dan budaya digital.
Baca: Pelaku Bobol Rekening Ilham Bintang Ditangkap, Pria Berperan ke Gerai Indosat Dibayar Rp 3,5 Juta
Sementara itu, pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan, transformasi digital bagi operator telekomunikasi lebih dari sekadar menjalankan bisnis dengan teknologi digital.
Sebab, dibutuhkan adaptasi proses, sistem, dan budaya organisasi.
Operator telekomunikasi perlu melakukan transformasi bisnis inti agar menjadi trusted-partner dalam ekosistem digital.
“Transformasi operator telekomunikasi harus dimulai dengan perubahan mindset, transformasi dari layanan konvensional menjadi solusi digital, serta efisiensi organisasi yang berfokus menjawab kebutuhan pelanggan secara spesifik dan bertindak secara lebih cepat,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Akan Punah pada 2022"