Oppo, Huawei, Vivo dan Xiaomi Bersatu Tantang Dominasi Google Play
Perusahaan ponsel raksasa China Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo kini tergabung dalam aliansi app store untuk menantang dominasi Google Play.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Perusahaan ponsel raksasa China Huawei, Xiaomi, Oppo dan Vivo kini tergabung dalam aliansi app store untuk menantang dominasi Google Play.
Melalui aliansi app store itu, para developer di luar China akan memiliki kesempatan untuk mengunggah aplikasi hanya satu kali saja namun muncul pada keempat app store tiap perusahaan ponsel itu secara bersamaan.
Langkah ini dimaksudkan untuk menantang dominasi Google Play Store.
Selain itu, diharapkan pula dapat membantu keempat raksasa ponsel China tersebut dalam mengembangkan lebih banyak software dan layanannya, seiring penurunan penjualan hardware.
Baca: Soal Seserahan iPhone 11 Pro Max dari Hito, Felicya Bilang Begini
Baca: Herry IP Sebut Satu Larangan Khusus bagi Atlet Indonesia Selama Mengikuti Kejuaraan Asia Beregu 2020
Baca: UPDATE Virus Corona: 807 Orang Meninggal, 37.153 Positif Terinfeksi, 2.617 Orang Dinyatakan Sembuh
Dikutip dari laman Russia Today, Minggu ( 9/2/2020), Aliansi Layanan Pengembang Global atau GDSA disebut sengaja dibentuk untuk memudahkan para developer game, musik, film dan aplikasi lain untuk memasarkan aplikasi mereka di pasar luar negeri.
Sebuah sumber mengatakan bahwa platform ini awalnya direncanakan rilis pada Maret mendatang.
"Aliansi ini bisa mencakup target sembilan wilayah, termasuk pasar India, Indonesia dan Rusia," kata sumber tersebut.
Sementara itu, menurut Analis Sensor Tower Katie Williams, Google telah memperoleh nyaris USD 9 miliar secara global dari Play Store tahun lalu.
Perusahaan yang layanannya dilarang di China itu juga menjual konten seperti film, buku serta aplikasi di Play Store dan mengumpulkan komisi sebesar 30 persen.
Seperti yang disampaikan VP of Mobility di firma analis pasar teknologi Canalys, Nicole Peng.
"Dengan membentuk aliansi ini, setiap perusahaan akan mencari cara demi memanfaatkan keunggulan lainnya di berbagai wilayah. Dengan basis pengguna Xiaomi yang kuat di India, Vivo dan Oppo di Asia Tenggara, dan Huawei di Eropa," kata Peng.
Selain itu, aliansi ini mulai membangun kekuatan negosiasi lebih banyak terhadap kehadiran Google.
Perlu diketahui, dikutip dari data yang dimiliki IDC Consultant, keempat perusahaan ponsel raksasa China itu mencakup lebih dari 40 persen pengiriman handset global pada kuartal keempat 2019.
Oppo, Vivo dan Xiaomi bahkan memiliki akses penuh ke layanan Google di pasar internasional.
Sedangkan Huawei kehilangan akses untuk perangkat barunya pada tahun lalu, setelah Amerika Serikat (AS) melarang para pemasok dari negeri paman sam untuk menjual barang dan jasa mereka kepada raksasa telekomunikasi asal China itu.
Hal ini dilakukan AS karena alasan risiko keamanan nasional.