Guru Bisa Membuat Konten Bahan Mengajar Berbasis VR Lewat Solusi Ini
Dengan memanfaatkan Millealab, para guru hanya butuh waktu dua jam untuk belajar hingga dapat membuat konten VR mereka sendiri.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Melihat belum banyaknya konten virtual reality (VR) yang bisa digunakan sebagai bahan mengajar, SHINTA VR selau perusahaan pengembang konten VR menghadirkan sebuah solusi bernama Millealab.
Solusi tersebut merupakan platform perangkat lunak berbasis cloud computing yang bisa membantu guru membuat konten bahan ajar berbasis VR secara mandiri tanpa harus memiliki pengetahuan coding dan memakai komputer yang canggih.
Hinga kini, Millealab telah diakses lebih dari 350 sekolah dan melatih lebih dari 1.200 guru di Indonesia melalui serangkaian program roadshow dan MOOC yang dilakukan bersama South East Asia Ministers of Education Organization Open Learning Centre (SEAMOLEC) serta Ikatan Guru Indonesia sejak Mei 2019.
Dengan memanfaatkan Millealab, para guru hanya butuh waktu dua jam untuk belajar hingga dapat membuat konten VR mereka sendiri.
"Millealab ini sangat mudah digunakan. Hanya dengan drag and drop serta memilih interaksi yang ingin dipasang di VR, guru dapat dengan cepat membuat konten sendiri. Selain itu, guru juga dapat merancang kuis dengan VR yang hasilnya dapat dengan mudah diketahui secara real time," ujar Managing Director Millealab, Andes Rizky, dalam siaran persnya, Kamis (13/2/2020).
Adapun dalam acara Edutech Expo 2020 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre beberapa hari yang lalu, Millealab mengumumkan sebuah kompetisi VR yang dapat diikuti oleh semua guru di seluruh Indonesia.
Tim yang mengikuti kompetisi ini terdiri dari dua guru dan satu murid untuk satu sekolah. Setelah para guru mendaftar, mereka akan dibimbing melalui MOOC selama sebulan dan tim harus menguji coba konten VR mereka ke dalam kelas target sehingga menghasilkan essay dan presentasi yang berbasis pembelajaran High Order Thinking Skill.
"Dengan kompetisi ini, kami harapkan dapat mencetak seribu guru ahli VR yang menjadi pionir bagi perkembangan pendidikan Indonesia. Saya yakin guru-guru bisa mempunyai daya saing tinggi dan menerapkan metode efektif yang cocok bagi cara belajar generasi Z," jelas Andes.