Jalankan Ekosistem Digital untuk UMKM, Qasir Targetkan Transaksi Rp 300 Miliar Per Bulan
Qasir mencoba membantu mengatasi empat masalah yang selama ini kerap dihadapi UMKM dan membuat bisnis mereka sulit berkembang.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup penyedia platform kasir untuk pengusaha mikro dan kecil (UMKM), Qasir, menyiapkan ekosistem bisnis digital terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna untuk aktivitas pembayaran, pembiayaan sampai pengadaan stok barang.
"Kita sediakan platform untuk UMKM. Dalam tiga bulan ke depan kita akan luncurkan fitur baru. Kita memperkenalkan revenue sharing dari transaksi merchant juga dari partner pendanaan kami," ujar CEO Qasir Michael Williem dalam paparannya di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Michael menyatakan, pihaknya percaya, jika user hanya membeli dan membayar apa yang mereka butuhkan bisnisnya akan berkembang lebih baik.
Dia menegaskan, Qasir lebih memilih berkolaborasi ketimbang mengembangkan infrastruktur sendiri. "Misi kita adalah membesarkan UMKM di Indonesia."
Bulan Januari 2020 lalu, Qasir menjalin kerja sama dengan Kerry Express. Lewat kerjasama ini, Mitra Qasir bisa manfaatkan space di warungnya untuk drop dan pick up point pengiriman paket.
Baca: Kasus Jiwasraya Bikin Rekening Efek Diblokir, OJK Undang Sekuritas dan Nasabah Minta Klarifikasi
Michael menambahkan, ekosistem di Qasir mencoba membantu mengatasi empat masalah yang selama ini kerap dihadapi UMKM dan membuat bisnis mereka sulit berkembang.
Yakni, akses dan penguasaan ke teknologi yang rendah, income gate, rendahnya penguasaan ilmu bisnis serta rendahnya akses ke pembiayaan.
Qasir memasang target nilai transaksi Rp 300 miliar per bulan. Di bulan Februari 2020 ini, nilai transaksi yang tercatat sudah mencapai Rp 70 miliar sampai 80 miliar per minggu.
Untuk belanja grosir, target kita Rp 10 miliar per bulan. Awal tahun ini sudah Rp 8 miliar per bulan. Setiap bulan ada kenaikan transaksi sekitar 17-18 persen di pembelanjaan grosir," ujarnya.
Untuk user, pihaknya memasang target pengguna sebanyak 1,6 juta. Dari jumlah ini, pengguna Qasir dari kalangan pengusaha mikro saat ini mencapai 36.000 dengan 30-40 persen diantaranya merupakan user aktif. "Artinya kita punya 60-70 ribu user aktif setiap bulannya," kata dia.
Novan Adrian, Chief Technology Officer (CTO) Qasir menyatakan, pihaknya saat ini dalam proses sertifikasi ISO untuk standar security transaksi, seperti perlindungan data para mitra.
"Di platform kami tidak ada pertukaran password. Yang terjadi hanya pertukaran token. Karena kita sudah masuk ke ranah fintech di bisnis ini, jadi aspek security kita utamakan," ujar Novan.
Untuk membangun ekosistem digital terintegrasi bagi UMKM, Qasir saat ini memanfaatkan teknologi POS di aplikasi Qasir dan aplikasi Miqro. Qasir memilih partner bisnis secara selektif sebelum kemudian dipromosikan kepada usahawan.
Co-Founder dan Chief Marketing Officer Qasir Rachmat Anggara mengatakan, untuk membantu UMKM mengakses sumber permodalan, Qasir bermitra dengan platform peer to peer lending Qazwa.