TRIBUNNEWS.COM - Zoom akhirnya mengakui ada kesalahan mengenai jumlah pengguna aktif hariannya, bukan 300 juta pengguna.

Hal ini bermula saat media The Verge menyadari perusahaan telekonferensi video itu diam-diam mengedit klaim yang menyebut Zoom memiliki 300 juta pengguna aktif.

Zoom menyebut, ada sekitar 300 juta orang yang menggunakan Zoom di masa pandemi corona ini.

Zoom kemudian menghapus klaim tersebut dan menulis "300 juta peserta rapat harian."

Baca: Profil Eric Yuan, Pendiri Aplikasi Zoom yang Raih Keuntungan Rp 66 Triliun Berkat Social Distancing

Perbedaan antara pengguna aktif harian atau daily active user (DAU) dan meeting participant atau peserta rapat sangat signifikan.

Peserta rapat harian dapat dihitung berkali-kali.

Misalnya, jika seseorang melakukan rapat atau panggilan di Zoom lima kali, maka dia dihitung lima kali.

Sementara DAU hanya dihitung satu kali per harinya.

DAU digunakan sebagai standar untuk menghitung penggunaan layanan.

Klaim yang salah itu diedit Zoom pada 24 April 2020, sehari setelah Zoom menjadi headline di berbagai media karena memiliki 300 juta pengguna aktif harian.

Setelah The Verge menyadari kesalahan Zoom, perusahaan itu kemudian mengaku.

Dalam pernyataan dalam blognya, Zoom menulis:

"Kami merasa rendah hati dan bangga membantu lebih dari 300 juta peserta rapat harian tetap terhubung selama pandemi ini."

"Dalam sebuah posting blog pada 22 April, kami secara tidak sengaja menyebut para peserta ini sebagai "pengguna (user)" dan "orang (people)."