Tahi Lalat di Layar Galaxy M11 Bukti Konsep Waterdrop Notch Itu Masa Lalu
Bicara Samsung Galaxy M Series, pasti langsung nebak bila sektor daya tahan baterai jadi jualan utama.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasanudin Aco
Sayang, layarnya hanya berteknologi panel PLS TFT beresolusi FHD 720x1560 piksel. Bagi yang suka habiskan waktu streaming film, layer jenis ini pastinya kurang nendang.
Kenapa kurang nendang? Ya pastinya beda kualitas dengan layar AMOLED yang selama ini jadi kelebihan ponsel Samsung.
Peningkatan di Kamera
Sektor kamera, Samsung ternyata cukup berbaik hati. Biar beda sama pendahulunya, kini Galaxy M11 dikaruniai triple kamera.
RInciannya antara lain kamera utama 13MP (f/1.8), terus kamera ultrawide 5 MP (f/2.2), dan kamera depth 2 MP (f/2.4).
Yang lensa ultrawidenya punya sudut pandang sampai 115 derajat.
Alhasil, daya tangkap objeknya pun jadi luas seperti saat jepret landscape pemandangan.
Lain halnya yang lensa depth sensor-nya lebih pada memaksimalkan fitur Live Focus untuk menghasilkan foto dengan latar belakang blur.
Oh ya, urusan selfie dipercayakan pada kamera depan 8MP (f/2.0) dengan dukungan pengambilan foto sudut lebar.
Chipset Lawas tapi Kinerja Nyaris Setara Snapdragon 625
Meski tak disebut secara resmi, tapi kabarnya Galaxy M11 dibekali chipset Qualcomm Snapdragon 450 yang sebenarnya sudah jadi langganan smartphone kelas entry level.
Mungkin bagi sebagian orang menyebut chipset ini terasa familiar.
Maklumlah, chipset ini sebenarnya sudah berumur alias sudah hadir di kuartal tiga pada 2017 lalu.
Meski begitu, chipset satu ini disebut-sebut kinerjanya nyaris setara dengan Snapdragon 625 yang dikenal punya performa bagus dan efisien dalam penggunaan energi.
Cuma soal kecepatan CPU saja yang disunat 200 Mhz. Selebihnya sama persis kok!
Artinya secara teoritis, kinerja Galaxy M11 yang gunakan Snapdragon 450 bisa disebut selisih supertipis sama ponsel ber-Snapdragon 625 karena sama-sama berarsitektur 8 core prosesor berbasis ARM Cortex-A53.