Pemilik Bisnis Perlu Mempertimbangkan Hal Ini Sebelum Karyawan Kembali Masuk Kantor
Di sisi lain, HR juga perlu mempersiapkan skenario terburuk jika aktivitas bisnis kembali dilakukan secara remote dari rumah.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh pemilik bisnis atau HR sebelum memutuskan karyawan bisa kembali kerja dari kantor dengan segala risiko yang bisa terjadi di lapangan saat ini.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, serta standar operasional prosedur (SOP) baru perlu dirancang oleh HR untuk memastikan karyawan tetap kerja secara aman dan produktif meskipun harus bekerja dari kantor atau dari rumah secara bergantian.
Peranan HR sangat penting demi memastikan kelancaran dan keamanan aktivitas karyawan yang kembali bekerja di kantor.
Di sisi lain, HR juga perlu mempersiapkan skenario terburuk jika aktivitas bisnis kembali dilakukan secara remote dari rumah.
Kondisi ini sangat menantang HR untuk bisa bertindak cepat serta tanggap, sehingga proses HR secara manual menjadi tidak efisien.
Standie Nagadi, VP Marketing and Brand Mekari menjelaskan, pemanfaatan teknologi aplikasi HRIS seperti Talenta yang memudahkan absensi atau pemberian tugas bisa menjadi solusi yang diterapkan oleh HR untuk memikirkan keselamatan dan kesehatan dari setiap karyawan, namun tetap menjaga produktivitas bisnis.
Mekari sebagai perusahaan software as a service untuk bisnis UKM dan mid-enterprise, melalui produknya Talenta, software HRIS & Payroll berbasis cloud, menghadirkan solusi yang dapat membantu HR mengimplementasikan kebijakan perusahaan di masa new normal ini dengan mudah, tepat dan aman melalui automasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pemilik bisnis sebelum karyawan sebelum masuk kantor kembali antara lain:
Pengaturan Shift Kerja Karyawan
Anjuran physical distancing dari pemerintah membuat perusahaan perlu menerapkan shift kerja bagi karyawan untuk memastikan jarak aman karyawan yang bekerja dari kantor.
Perencanaan, distribusi waktu, serta monitor jadwal shift kerja karyawan menjadi lebih mudah bagi HR jika mengandalkan automasi.
Pembayaran Payroll dengan Akurat
Penerapan shift kerja karyawan dengan proses manual riskan menimbulkan kesalahan pendataan pada HR yang bisa berdampak pada payroll yang diterima oleh karyawan.
Dengan sistem automasi payroll yang terintegrasi dengan pengaturan shift dan absensi, HR akan terbantu dalam pendistribusian gaji yang akurat sesuai dengan data shift kerja karyawan.
Minimalisir Kontak Dengan Melakukan Absensi di Smartphone
Absensi dengan fingerprint masih dilakukan oleh mayoritas perusahaan, namun saat ini fingerprint bisa menjadi salah satu kontak penularan virus.
Perlu adanya pembatasan penggunaan fingerprint dalam pendataan kehadiran oleh HR untuk mencegah adanya penularan COVID-19 antarkaryawan.
Melakukan Identifikasi dan Pantau Kesehatan Karyawan
Kesehatan karyawan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan oleh HR saat memutuskan karyawan bisa kembali beraktivitas ke kantor. Melakukan identifikasi riwayat penyakit dan merekomendasikan karyawan dengan gejala COVID-19 untuk tetap berada di rumah penting dilakukan.
Lewat automasi self assesment dari karyawan atas kondisi kesehatannya melalui aplikasi, HR bisa mendapatkan data kesehatan secara akurat dan membuat perencanaan jika ada karyawan yang membutuhkan fasilitas pengecekan kesehatan lebih lanjut.
Memastikan Produktivitas Kerja Karyawan di Rumah maupun Kantor
Pengaturan kerja dari kantor dan rumah secara bergantian menjadi tantangan sendiri bagi karyawan untuk bekerja dengan produktif.
Demi memastikan kelancaran produktivitas dan tujuan organisasi tercapai dengan baik, HR perlu melakukan monitor atas pekerjaan karyawan dengan terukur khususnya saat bekerja dari rumah.
Melalui serangkaian fitur yang mengedepankan automasi, Standie Nagadi menyebut Talenta berkomitmen untuk mempermudah HR dalam mengurus kegiatan administratif yang memakan waktu serta proses yang lama menjadi lebih cepat dan akurat.
“Kami ingin memberikan solusi agar proses HR bisa berjalan dengan mudah tanpa mengandalkan lagi proses manual yang riskan human error. Karena itu kami menghadirkan program Money Back Guarantee untuk menarik para pelaku HR beralih ke sistem HRIS demi mempersiapkan kelancaran proses HR memasuki masa new normal.
Program ini diharapkan bisa menjadi channel bagi user mencoba langsung kemudahan yang ditawarkan fitur - fitur Talenta dan meyakinkan user akan pentingnya peranan teknologi dalam proses HR.
"Melalui program Money Back Guarantee, perusahaan yang berlangganan Talenta di periode 15 Juni – 14 Juli 2020 akan mendapatkan garansi 100% uang kembali jika fitur dan layanan Talenta belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan," tambah Standie