Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Jutaan Pengguna Google Chrome Jadi Target Serangan Spyware, Informasi Dicuri Lewat Extensions

Peneliti keamanan siber menemukan adanya malware yang membahayakan pengguna yang mengunduh extensions browser Google Chrome.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Jutaan Pengguna Google Chrome Jadi Target Serangan Spyware, Informasi Dicuri Lewat Extensions
Freepik
Peneliti keamanan siber menemukan adanya malware yang membahayakan pengguna yang mengunduh extensions browser Google Chrome. 

TRIBUNNEWS.COM - Peneliti keamanan siber menemukan adanya malware yang membahayakan pengguna yang mengunduh extensions browser Google Chrome.

Seperti yang dilansir Daily Mail, software mata-mata "spyware" itu mencuri informasi pengguna dari komputer mereka dan mengirimnya ke pihak ketiga.

Dilaporkan, spyware ini telah menyerang pengguna Google Chrome melalui 32 juta unduhan ekstensi.

Sebagian besar ekstensi gratis itu dimaksudkan untuk memperingatkan pengguna tentang situs web yang dipertanyakan atau bisa juga mengonversi file dari satu format ke format lainnya.

Sebagai gantinya, ekstensi itu akan menyedot riwayat penelusuran dan data yang memberikan kredensial untuk akses ke alat bisnis internal, ujar para peneliti di Awake Security kepada Reuters.

Baca: 36 Aplikasi Ini Sudah Ditendang dari Google Play karena Dianggap Berbahaya

Baca: Zoom Akhirnya Berencana Lindungi Privasi Pengguna dengan Enkripsi End-to-End

Peneliti keamanan siber menemukan adanya malware yang membahayakan pengguna yang mengunduh extensions browser Google Chrome.
ilustrasi Google Chrome. (Freepik)

Google, yang dimiliki oleh Alphabet Inc mengatakan, telah menghapus lebih dari 70 add-ons berbahaya dari Toko Web Chrome resminya setelah diberitahu oleh para peneliti bulan lalu.

"Ketika kami diinformasikan tentang ekstensi di Web Store yang melanggar kebijakan kami, kami mengambil tindakan dan menggunakan insiden itu sebagai materi pelatihan untuk meningkatkan analisis kami," kata juru bicara Google Scott Westover kepada Reuters.

BERITA REKOMENDASI

Namun, Google menolak membahas bagaimana perbandingan spyware terbaru itu dengan gerakan sebelumnya, luasnya kerusakan, atau mengapa Google tidak mendeteksi dan menghapus ekstensi itu sendiri.

Google, yang mendominasi pasar browser web dengan lebih dari 60 persen saham, menurut Stat Counter, mengklaim pihaknya sangat tegas terhadap malware dan iklan berbahaya.

"Kami tidak mengizinkan pengiklan menjalankan iklan, konten yang berupaya mengelabui atau menghindari proses peninjauan iklan kami," tulis Chrome di situs webnya.

"Google memeriksa situs web untuk melihat apakah mereka meng-host perangkat lunak atau ekstensi yang dapat mempengaruhi pengalaman pengguna secara negatif."

Baca: Cara Menghilangkan Iklan di Google Chrome pada Laptop dan Ponsel, Notifikasi Pengganggu Akan Lenyap

Berdasarkan jumlah unduhan, bentuk baru dari spyware Chrome ini merupakan kampanye toko Chrome berbahaya yang paling luas, menurut pendiri dan ilmuwan utama Awake, Gary Golomb.


Belum jelas siapa dalang di balik upaya untuk mendistribusikan malware ini.

Akan tetapi Awake mengatakan, para pengembang ekstensi memberikan informasi kontak palsu ketika mereka mengirimkan ekstensinya ke Google.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas