Ini Daftar Pesangon Diatas Standar untuk Karyawan Gojek yang terdampak
Keputusan ini ditetapkan setelah tidak lagi tersisa opsi transfer internal bagi karyawan untuk dapat bekerja di unit lain.
TRIBUNNEWS.COM – Simpang-siur berita mengenai karyawan yang terimbas efek dari pandemi terus menghiasi layar smartphone. Tak ada yang tahu apa yang akan terjadi ke depan.
Perjalanan sulit ini juga dialami perusahaan teknologi karya anak bangsa, Gojek yang harus berpisah dengan 9% dari total karyawan, sekaligus penutupan jasa layanan GoLife dan GoFood Festival. Keputusan ini ditetapkan setelah tidak lagi tersisa opsi transfer internal bagi karyawan untuk dapat bekerja di unit lain.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo pun telah mengadakan townhall webinar intim yang digelar bersama setiap divisi untuk memberikan kesempatan kepada karyawan mendengar lebih detail mengenai perubahan yang ada.
Sempat disinggung, beberapa dukungan semaksimal mungkin akan diberikan pihak Gojek kepada karyawan terdampak, diantaranya
- Pesangon: Keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon ditambah tambahan 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.
- Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. Namun, Gojek tetap akan membayar gaji secara penuh.
- Equity arrangement: Masa tunggu (annual cliff) bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
- Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Gojek akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.
- Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, Gojek ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi. Maka dari itu, Gojek akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020.
- Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop yang sebelumnya diberi untuk membantu mencari peluang lain.
- Perpanjangan program bantuan karyawan: Gojek sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak. Gojek pun memperpanjang masa dukungan, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.
- Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga Gojek memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan
Penyesuaian-penyesuaian bisnis ini dilakukan Gojek agar dapat mengakomodir kebiasaan baru pelanggan sejak adanya pandemi.
Perusahaan bekerja sama erat dengan mitra merchant untuk mengakomodasi adanya perubahan pada permintaan, membantu merchant yang sebelumnya hanya menjajakan produk secara offline menjadi bisa bermigrasi ke online dengan cepat, dan mengimplementasikan berbagai inisiatif guna mendukung mata pencaharian mitra driver.
Tentunya perusahaan yang dikenal dengan beragam inovasi ini dapat melahirkan ide-ide baru di masa mendatang, untuk kembali membantu perekonomian masyarakat Indonesia.