Teknologi Kecerdasan Buatan dan Blockchain Pengaruhi Masa Depan Industri Keuangan
Revolusi industri 4.0 menggambarkan perubahan yang mendasar dalam cara manusia hidup.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, revolusi industri 4.0 menggambarkan perubahan yang mendasar dalam cara manusia hidup.
Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan, konsep penerapan 4.0 berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan dengan teknologi tanpa terlalu banyak memerlukan tenaga kerja manusia.
"Dalam proses pengaplikasiannya, kita tahu perkembangan disrupsi teknologi baik artificial intelligence (AI), blockchain, teknologi kolaboratif ekosistem, cryptocurrency, demografi serta juga customer experience mempengaruhi masa depan industri jasa keuangan," ujarnya saat webinar, Rabu (24/6/2020).
Dia menjelaskan, industri 4.0 juga mempengaruhi cara masyarakat berkomunikasi dan berhubungan satu sama lain.
Baca: Soal Kookmin Bank dan Bukopin, Komisi XI Duga Ada Antek Asing di OJK
"Di revolusi industri 4.0 ini merupakan fenomena yang kolaborasikan teknologi cyber dan teknologi otomatisasi," kata Nurhaida.
Munculnya teknologi digital, lanjutnya, juga telah mempercepat laju disrupsi hampir di setiap industri dan telah menciptakan ambiguitas yang luar biasa.
Baca: OJK Warning Pemerintah: Hati-hati Kelola Tapera, Jangan Tergelincir Seperti Skandal Jiwasraya. . .
"Namun, saat ini kita tahu ini juga tambah dipercepat ataupun tambah dampaknya disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang dialami oleh seluruh negara di dunia," kata dia.