Prancis Kurangi Peran Huawei di Pengelolaan Jaringan Seluler Super Cepat
Secara bertahap Prancis akan menghapus teknologi 5G yang dipasok Huawei dari jaringan super cepatnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Hal itu karena hingga saat ini belum jelas apakah mereka akan dipaksa untuk membongkar kembali peralatan Huawei yang digunakan setelah izin tersebut berakhir.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa beberapa operator Prancis merasa khawatir bahwa tanpa larangan resmi pun, Huawei bisa saja dilarang dalam praktik pembangunan jaringan seluler super cepat di Prancis.
Perlu diketahui, peralatan Huawei saat ini menyumbang sekitar 22 persen dari keseluruhan jaringan seluler Prancis.
Menurut sumber Bloomberg, pemerintah negara itu saat ini ingin memangkas sekitar 10 persen kehadiran produk dari raksasa telekomunikasi itu di tahun-tahun mendatang.
Pembatasan sebagian yang dilakukan oleh Prancis terhadap Huawei ini mirip dengan keputusan Inggris terkait nasib perusahaan yang berbasis di Shenzhen, China itu.
Pada bulan Januari lalu, Inggris membatasi peralatan Huawei dalam jaringan 5G negara itu.
Sejak saat itu, Inggris pun mulai mempertimbangkan untuk menyingkirkan Huawei dari pasar 5G, di tengah tekanan yang meningkat dari sekutunya, Amerika Serikat (AS).
Saat AS menuduh bahwa Huawei dapat menimbulkan ancaman keamanan karena diduga berbagi data dengan pemerintah China, klaim tersebut pun secara tegas dibantah Huawei dan pemerintah China.
AS kemudian menampar perusahaan itu dengan sanksi, termasuk membatasi perusahaan-perusahaan Amerika agar tidak melakukan bisnis dengan Huawei.
Selain itu, AS juga berusaha untuk memotong akses Huawei dari pasokan semikonduktor global.
Sementara itu, China telah berulang kali memperingatkan Prancis agar tidak mendiskriminasi Huawei.
Pada Senin lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mendesak pemerintah Prancis untuk membuat pilihan independen atas pembangunan jaringan 5G.
Kedutaan Besar China di Paris pada Februari lalu menyarankan Prancis untuk menyamakan perlakuan mereka terhadap semua pembuat peralatan asal China.
Itupun jika mereka ingin perusahaan eropa diperlakukan sama di pasar China.