Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Fitur Ini Berikan Jawaban Penguna Twitter yang Penasaran Topik Tertentu Bisa Jadi Trending Topic

Belum diketahui kapan fitur ini akan hadir untuk pengguna di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Fitur Ini Berikan Jawaban Penguna Twitter yang Penasaran Topik Tertentu Bisa Jadi Trending Topic
Freepik
Ilustrasi Twitter 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengguna twitter  tidak jarang merasa heran, bingung sekaligus penasaran mengapa sebuah topik bisa menjadi pembicaraan dan kemudian menjadi trending topic.

Untuk menghilangkan rasa penasaran tersebut, Twitter kini dilengkapi  fitur baru yang bisa untuk memberikan deskripsi atau menjelaskan mengapa sebuah trending topic menjadi perbincangan di dunia maya.

Deskripsi ini akan berupa sebuah kicauan atau twit yang relevan dan disematkan (pinned) pada sebuah trending topic tertentu.

Twit yang disematkan tersebut tidak ditentukan secara sembarangan. 

Twitter menggunakan algoritma serta memiliki tim khusus untuk mengurasi twit yang akan disematkan pada sebuah trending topic.

Baca: Rahayu Saraswati Diduga Dilecehkan Lewat Twitter, Gerindra : Kami Risih dengan Cuitan Tersebut

"Kombinasi ini akan menentukan apakah sebuah twit bisa mewakili dan mencerminkan tren yang sedang populer tersebut," tulis pihak Twitter dalam blog resminya.

Pihak Twitter juga mengatakan, pada 2019, ada lebih dari 500.000 orang berkicau "mengapa topik ini menjadi tren?".

Berita Rekomendasi

Oleh karena itulah, perusahaan merilis fitur ini sebagai respons dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Selain itu, fitur deskripsi trending topic ini juga dibuat untuk mengurangi persebaran informasi yang keliru di platform Twitter.

Fitur ini dirilis secara bertahap untuk pengguna Twitter Android dan iOS.

Sementara untuk Twitter versi web, fitur ini akan hadir dalam beberapa waktu ke depan.

Dirangkum The Verge, fitur ini baru tersedia untuk pengguna di wilayah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Kolombia, Mesir, Perancis, India, Irlandia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Arab Saudi, Spanyol, United Kingdom (UK), Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

Baca: Akun Twitter PM India Modi Diretas: Minta-minta Sumbangan

Belum diketahui kapan fitur ini akan hadir untuk pengguna di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Twitter sendiri beberapa waktu belakangan ini terus mengembangkan fitur untuk menekan menekan persebaran informasi keliru di platformnya.

Pada Februari lalu, Twitter menguji coba memberi label pada kicauan misleading yang diunggah politisi dan tokoh publik. Label berwarna oranye tersebut disematkan pada kicauan yang berisi informasi keliru.

Di dalamnya akan tertulis keterangan bahwa "Laporan Komunitas Twitter mengidentifikasi twit ini melanggar kebijakan komunitas karena memuat informasi yang sangat menyesatkan. Peredaran twit ini akan dikurangi".

Label itu akan diikuti oleh pelurusan informasi yang telah diverifikasi oleh tim cek fakta dan jurnalis dengan lencana berwarna hijau di sisi kanan username. (Info Komputer/Adam Rizal)

Sumber: Info Komputer
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas