Alien, Malware Baru yang Disebut Peneliti Bisa Curi 'Password' pada 226 Aplikasi di Android
Peneliti keamanan siber dari ThreatFabric telah menemukan malware baru yang dijuluki Alien.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
Namun, sayangnya tak semua aplikasi yang beredar tersebut aman.
Banyak juga beberapa yang malah membahayakan bagi pengguna apabila mengunduhnya.
Dilansir Tribunnews.com dari Mirror.co.uk, para peneliti dari Check Point telah memperingatkan sekitar 11 aplikasi yang dapat menginfeksi ponsel android.
Baca: Aplikasi PeduliLindungi Aman dari Phising dan Malware, Diunduh lewat App Store dan Play Store
Lantaran adanya bahaya malware di dalamnya.
Misalnya, pada salah satu aplikasi kamera meminta izin untuk mengakses data lokasi, penyimpanan eksternal.
Ada pula aplikasi yang meminta izin untuk mengakses daftar panggilan dan sebagainya.
Ini termasuk aplikasi wallpaper bunga, aplikasi alarm, permainan memori, aplikasi pemulihan file, dan beberapa aplikasi lainnya.
Aplikasi berisi jenis malware yang dijuluki Joker, yang merupakan salah satu jenis malware yang paling menonjol untuk Android.
Dalam sebuah blog, peneliti Check Point menjelaskan:
“Joker, salah satu jenis malware paling menonjol untuk Android, terus menemukan jalannya ke pasar aplikasi resmi Google sebagai akibat dari perubahan kecil pada kodenya."
"Dan yang memungkinkannya untuk melewati keamanan dan pemeriksaan penghalang di Play Store," ujarnya.
Sehingga pengguna Android didesak untuk menghapus aplikasi - aplikasi tersebut, yang dapat mencuri kata sandi Facebook.
Baca: Cerita Bashori Curi Kotak Amal Untuk Beli Ponsel Android, Aksinya Terekam CCTV
Baca: Avast Temukan 47 Game Android Berbahaya di Play Store, Berikut Daftarnya dan Jangan Diunduh
Baca: Ada Fitur Mirip Recycle Bin di OS Android 11, Seperti Apa Fungsi dan Cara Kerjanya?
"Namun, kali ini, aktor jahat di belakang Joker mengadopsi teknik lama dari lanskap ancaman PC konvensional dan menggunakannya di dunia aplikasi seluler untuk menghindari deteksi oleh Google," kata ahli dari Check Point.
Menurut para peneliti, Joker bersembunyi di'aplikasi legal, dan menginstal malware 'tambahan' ke perangkat pengguna, agar tak mencurigakan.
Setelah diinstal, malware kemudian dapat membuat pengguna tanpa disadari dan disetujui berlangganan ke layanan premium.