Vivo Perluas Ekspansi Bisnis Ke Enam Negara Eropa dan Jalin Kerjasama dengan UEFA
Vivo resmi mengumumkan ekspansi pasar ke enam negara Eropa, yaitu Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Spanyol, dan Inggris.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen smartphone global Vivo resmi mengumumkan ekspansi pasar ke enam negara Eropa, yaitu Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Spanyol, dan Inggris.
Didukung rangkaian persiapan ekstensif, vivo juga memperkenalkan line-up smartphone dan perlengkapan teknologi perdana, serta kolaborasi terbaru sejalan dengan ekspansi yang dilakukan.
Vivo melakukan dengan penelitian dan wawancara dengan 9.000 orang di seluruh Eropa demi memahami kebutuhan spesifik konsumen di sana.
“Kami sangat senang dapat memasuki pasar Eropa tahun ini. Kesempatan strategis ini kami manfaatkan untuk memperkenalkan rangkaian produk perdana kami bagi konsumen Eropa," ujar Denny Deng, Brand Vice President, President of European Business Vivo dalam keterangan pers tertulis, Jumat (23/10/2020).
Dia menyatakan, di tengah berbagai tantangan bisnis global, pihaknya memahami banyak hal yang perlu diadaptasi. "Namun, filosofi kami sebagai brand tetap sama, yaitu untuk melakukan hal yang benar dengan cara yang benar,” ujarnya.
Baca juga: Teknologi Canggih Vivo V20 dan V20 SE Mendukung Aktivitas Penggunanya
Dia mengatakan, sejak awal ekspansi global vivo di 2012, vivo telah memiliki rencana untuk memasuki pasar Eropa.
“Dengan lebih dari 370 juta pengguna secara global saat ini, kami berharap akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen yang lebih luas di pasar Eropa,” jelasnya.
Baca juga: Mendalami Kehebatan Teknologi Kamera dan Fitur NFC di Vivo V20
Vivo resmi mendirikan kantor cabang di Eropa sejak November 2019 lalu. Mengusung keragaman dalam tim perusahaan, vivo menekankan prinsip strategi bisnis internasional perusahaan, yaitu "semakin lokal, semakin global."
Kantor pusat vivo Eropa di Dusseldorf terdiri atas 70 orang dari 16 negara dengan berbagai latar belakang industri seperti FMCG, otomotif, perhotelan, elektronik konsumen (CE), serta home care.
Saat ini tim telah berkembang dengan 120 personal, serta didukung para pakar industri dari masing-masing negara, untuk memastikan perusahaan memanfaatkan wawasan konsumen yang relevan secara esensial.
Sejak didirikan pada 2011, vivo terus tumbuh berbekal pengalaman dalam pengembangan telepon rumah dan feature-phone yang dimulai pada tahun 1995.
Data Canalys pada kuartal dua 2020 menunjukkan vivo kini memegang posisi kedua di pasar smartphone Tiongkok, serta menjadi vendor terbesar kedua di India, dan juga memimpin pasar di Indonesia.
Didukung lima fasilitas manufaktur, dua di Tiongkok dan satu masing-masing di Bangladesh, India, dan Indonesia, vivo dengan bangga memelopori beberapa teknologi industri smartphone.
Vivo X1 adalah smartphone pertama dengan chipset suara hi-fi yang disematkan, vivo X5Max adalah smartphone tertipis di dunia, dan vivo X20Plus UD smartphone pertama dengan teknologi pemindaian sidik jari dalam layar.