PANDI-Universitas Udayana Sepakati Inisiatif Digitalisasi Aksara Bali
Rektor Universitas Udayana, Anak Agung Raka Sudewi menyatakan mendukung penuh upaya mendigitalkan aksara Bali.
Editor: Choirul Arifin
![PANDI-Universitas Udayana Sepakati Inisiatif Digitalisasi Aksara Bali](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pandi-aksara-bali.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) mendigitalkan aksara Bali dengan Universitas Udayana (UNUD), di Denpasar, Bali, Senin 26 Oktober 2020.
Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo menyatakan penandatanganan MoU ini dimaksudkan untuk menjalin kerjasama dengan Universitas Udayana dalam hal pelestarian aksara Bali melalui digitalisasi aksara.
“Dalam rangka mendigitalisasikan aksara Bali agar dapat dapat dipergunakan di internet dan perangkat teknologi lainnya, maka PANDI berkomitmen bersama-sama dengan pihak Universitas Udayana agar aksara Bali dapat dilestarikan melalui internet,” ungkap Yudho dalam keterangan pers tertulis, Jumat (30/10/2020).
Nantinya seluruh kegiatan digitalisasi yang diselenggarakan PANDI akan dijahit dalam satu program besar bertajuk Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara, yang disiapkan PANDI untuk bisa memperkenalkan kembali dan melestarikan bagian dari budaya asli Indonesia yang kian hari semakin memudar tergerus zaman.
Baca juga: Dinas Kebudayaan DIY - PANDI Kawal Pelestarian Aksara Jawa di Dunia Maya
“Diharapkan dengan adanya program tersebut, masyarakat saat ini dapat mengenal kembali Aksara daerahnya masing-masing, sehingga bisa dipergunakan dan dilestarikan oleh generasi-generasi berikutnya,” ujarnya.
Baca juga: Kini, Giliran Aksara Kawi Didaftarkan ke Unicode untuk Tambah Khasanah Nusantara yang Terdigitisasi
Rektor Universitas Udayana, Anak Agung Raka Sudewi menyatakan mendukung penuh upaya mendigitalkan aksara Bali.
“Saya selaku pimpinan Universitas Udayana menyambut baik upaya yang dilakukan oleh PANDI dalam rangka mendaftarkan aksara daerah ke lembaga internet dunia (UNICODE/ICANN) agar bisa dipergunakan di internet," ujarnya.
Dia mengatakan, kurangnya literasi terkait aksara saat ini membuat masyarakat jarang mempergunakan aksara daerah dalam kehidupannya sehari-hari.
Anak Agung menambahkan, kerjasama Universitas Udayana dengan PANDI merupakan salah satu bentuk dukungan konkrit, agar bisa mengenalkan kembali aksara daerah yang mulai terkikis oleh aksara latin.
“Menjadi cita-cita kami semua untuk bisa terus melestarikan aksara daerah yang terangkum dalam program Merajut Nusantara Melalui Digitalisasi Aksara yang dikembangkan atas inisiasi PANDI,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.