TRIBUNNEWS.COM – Dalam operasionalnya, penyedia layanan kesehatan seperti rumah sakit sangatlah mengandalkan sistem digital, terutama dalam hal sistem administrasi data sampai kepada diagnosis pasien.

Namun, kini rumah sakit dibayangi ancaman serangan siber. Melansir dari Kontan, Otoritas Keamanan Amerika Serikat (AS) memperingatkan tentang ‘ancaman kejahatan dunia maya yang akan segera terjadi’ ke rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan, serta mendesak mereka meningkatkan perlindungan.

Dilansir dari Channel News Asia, FBI dan dua badan keamanan pemerintah AS lainnya mengungkapkan jika mereka memiliki ‘informasi terpercaya’ bahwa hacker kini menargetkan sektor perawatan kesehatan.

Pihak FBI dan dua badan keamanan pemerintah AS serang tersebut juga menyebutkan bahwa seringkali kejahatan siber ini mengarah kepada serangan ransomware, pencurian data, dan gangguan layanan kesehatan.

Bagi yang belum tahu, melansir dari situs safetydetectives, ransomware adalah jenis malware tertentu yang menuntun tebusan finansial dari korban dengan ancaman akan mempublikasikan, menghapus, atau menahan akses ke data pribadi yang penting.

Ancaman ransomware tak hanya menimbulkan kerugian materil saja, penyerangan hacker pada rumah sakit ternyata menimbulkan korban jiwa. Melansir dari Associated Press, pada September 2020 lalu di Jerman, tepatnya di Rumah Sakit Universitas Dusseldorf, serangan siber telah menyebabkan kematian seorang pasien perempuan ketika harus dibawa ke kota lain untuk perawatan.

Serangan ransomware tersebut menyebabkan gangguan selama seminggu penuh, seluruh sistem hancur, dan menyebabkan pihak rumah sakit tak bisa mengakses data sehingga menyebabkan seluruh operasi dan tindakan medis lainnya tertunda.

Mengetahui bahaya nyata dari serangan siber ini, lantas apa yang bisa dilakukan pihak rumah sakit di Indonesia untuk mencegah hal tersebut? Menyadari pentingnya edukasi dalam hal pencegahan kejahatan siber, Tribunnews bersama dengan HP mengadakan webinar “Potensi Ancaman ‘Cyber Crime’ Bagi Pelaku Bisnis” pada Kamis, 19 November 2020, pukul 16.00 WIB yang akan disiarkan virtual melalui Zoom.

Dalam webinar tersebut akan dikupas secara tuntas mengenai keamanan digital di Indonesia, membongkar cara kerja hacker, dan mengetahui bagaimana cara kerja hacker langsung dari white hat hacker.

Dipandu News Anchor Kompas TV Frisca Clarissa, acara ini akan menghadirkan narasumber berpengalaman seperti VP & Managing Director HP Indonesia Fiona Lee, Menteri Hukum dan HAM Indonesia Yasonna Laoly, Pakar IT Indonesia Onno W Purbo, dan Office Printing System Market Development Manager HP Inc Ario Aditya. 

Terbuka untuk umum, bagi Anda yang tertarik bisa melakukan pendaftaran secara gratis hanya pada situs berikut. Segera daftarkan diri Anda karena tempat sangat terbatas!