Rilis Akhir Tahun Ini, Aplikasi Hyppe Punya Teknologi Lindungi Konten dari Ancaman Pembajakan
Aplikasi Hyppe dirancang sebagai wadah para pembuat konten dalam fitur social digital dalam satu aplikasi.
Editor: Choirul Arifin
![Rilis Akhir Tahun Ini, Aplikasi Hyppe Punya Teknologi Lindungi Konten dari Ancaman Pembajakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aplikasi-hyppe2.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup lokal PT Hyppe Teknologi Indonesia yang selama ini dikenal sebagai perusahaan pengembangan perangkat lunak mobile, baru saja memperkenalkan aplikasi media sosial Hyppe.
Aplikasi ini dirancang sebagai wadah para pembuat konten dalam fitur social digital dalam satu aplikasi.
Menurut President Director PT Hyppe Teknologi Indonesia, Hondo Widjaja aplikasi ini dihadirkan lantaran sulitnya menemukan aplikasi media sosial buatan lokal yang bisa ikut meramaikan bisnis jejaring sosial di Indonesia bersama para raksasa digital lainnya.
Aplikasi ini menggunakan teknologi Blockchain dan Fingerprint Combat sebagai basis teknologi di aplikasi Hyppe berfungsi mencatat data berdasarkan jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi, serta melindungi konten dari pembajakan.
Basis teknologi ini membuka peluang yang besar bagi para content creator untuk melindungi karya mereka, yang selama ini menjadi hal yang sering terjadi di publik.
Proses pembuatan karya tidaklah mudah bagi seorang content creator, bahkan yang berpengalaman sekalipun.
![Aplikasi Hyppe3](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aplikasi-hyppe3.jpg)
Bermula dari memikirkan konsep hingga melakukan riset yang akhirnya dapat menciptakan suatu bentuk karya.
Dengan semakin tingginya kebutuhan materi kreativitas di masyarakat luas, sering terjadi pembajakan konten dari sesama content creators sampai masyarakat umum.
Bahkan juga pernah dilakukan oleh beberapa instansi besar, yang notabene mampu membeli karya.
Namun, karena anggapan publik yang menganggap pembajakan adalah hal yang umum di dunia digital ini, sekaligus didukung dengan kemudahan untuk melakukannya, oknum-oknum ini tidak takut untuk mempraktikkan pembajakan tersebut.
“Terlihat betapa pentingnya untuk seorang content creator untuk memiliki proteksi akan karya yang sudah mereka buat, oleh karena itu kami bekerja sama dengan third party server yaitu Blockchain, juga ditambah dengan sistem Fingerprint Combat dalam implementasi aplikasi kami,” ujar Magin M, Chief Strategic Officer PT Hyppe Teknologi Indonesia, Jumat (20/11/2020).
Blockchain memiliki peran sebagai security layer yang berfungsi untuk melindungi setiap konten dari pembajakan yang ada, sehingga memberikan transparansi yang jauh lebih baik, karena sifatnya yang immutable atau tidak bisa diubah.
Dengan tambahan Fingerprint Combat yang melindungi Hak atas Kekayaan Intelektual dari sebuah konten digital yang dienkripsi sehingga tidak dapat dibajak.
Selain sebagai aplikasi media sosial, Hyppe memastikan bahwa setiap penggunanya, baik user maupun content creator dapat menikmati kredit partispasi dari algoritma iklan perusahaan yang diperoleh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.