Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Qoala Insurtech Buka Peluang Kerja Sama dengan P2P Lending

Qoala juga bisa memberikan solusi produk asuransi bagi karyawan dan infrastruktur P2P Lending, yang punya manfaat besar

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
zoom-in Qoala Insurtech Buka Peluang Kerja Sama dengan P2P Lending
IST
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan industri financial technology atau fintech, begitu pesat di Indonesia.

Mengacu data Asosiasi Fintech Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan pada Desember 2019, dunia fintech Tanah Air didominasi oleh produk peer to peer (P2P) Lending, dengan porsi 43 persen. Sedangkan insurance technology/ insurtech berada di angka 3 persen, yang salah satu perusahaannya yaitu Qoala.

Co-founder sekaligus Chief Operating Officer (COO) Qoala, Tommy Martin mengatakan, pihaknya mendorong perlunya kolaborasi perusahaan P2P Lending dengan insurtech untuk memajukan sektor teknologi finansial.

Baca juga: Volume Transaksi Fintech Ini Meningkat Saat Festival Belanja Online 11.11

Kolaborasi ini juga terbuka untuk produk fintech payment, yang mengacu pada data tersebut, porsinya berada di angka 26 persen.

"Kami  siap untuk bekerja sama dengan perusahaan P2P Lending, pelaku industri keuangan, perusahaan asuransi dan tentunya regulator, untuk dapat menunjang inklusi keuangan di Indonesia, terutama di situasi bisnis yang menantang seperti pandemi ini," ujar Tommy dalam webinar bertajuk 'Fintech Lending 2021: Trends and outlook (The Key to Surviving and Thriving During Covid-19 Pandemic)', akhir pekan lalu.

Baca juga: IFS 2020, BRI Dukung Fintech Menjadi Partner Kolaborasi Bisnis Perbankan

Tommy menjelaskan, pihaknya  sudah bekerja sama dengan sejumlah perusahaan P2P Lending, diantaranya Akseleran dan Investree.

BERITA TERKAIT

Menurut dia, kolaborasi dengan insurtech tak hanya sebatas melindungi P2P Lending dan pendana atau lender-nya.

Qoala juga bisa memberikan solusi produk asuransi bagi karyawan dan infrastruktur P2P Lending, yang punya manfaat besar untuk menunjang bisnis perusahaan.

"Banyak jenis produk asuransi yang bisa dikembangkan untuk perusahaan P2P Lending. Di Qoala, yang penting adalah proses klaimnya, demi memberikan pengalaman merasakan benefit dari asuransi yang mudah dan menyenangkan.

Era saat ini adalah era kolaborasi dan era digital. Bersama kita bisa memajukan inklusi keuangan digital di Indonesia," tambah Tommy.

Ekonom Josua Pardede yang juga menjadi pembicara di webinar ini menjelaskan, performa perusahaan P2P Lending cukup bagus dengan pertumbuhan lebih dari 100 persen per tahun.

Pada September 2020, portofolio kredit P2P Lending mencapai Rp 128,7 triliun.

Selain kolaborasi dengan insurtech, Josua menilai perlunya P2P Lending mendapat dukungan dari perbankan.

"Perbankan perlu berkolaborasi dengan P2P Lending, bukan melihat P2P Lending sebagai lawan. Justru harus kolaborasi, melengkapi gap karena tidak semua bank ahli dalam menyasar segmen UMKM.

Yang perlu disadari adalah UMKM berkontribusi 60 persen pada pertumbuhan ekonomi, namun masih ada UMKM yang belum dapat akses ke pembiayaan," ungkap Josua.

Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Billy Mambrasar mengatakan, pemerintah sudah bekerja sangat keras untuk memulihkan ekonomi yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

Meski masih lambat, sambung dia, gejolak ekonomi positif sudah mulai terlihat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas