Multipolar Technology Dorong Digitalisasi Bisnis Lewat Platform Siap Pakai VisionDG
VisionDG merupakan platform digital yang berbasiskan microservices, dibangun melalui proses agile development
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Percepatan transformasi digital sebagai dampak dari berubahnya kebiasaan dan perilaku konsumen menjadi pendorong utama bisnis untuk bergerak lebih lincah dengan menyediakan layanan berbasis digital.
Multipolar Technology menjawab kebutuhan ini dengan menghadirkan platform digital siap pakai VisionDG guna memudahkan dan mempercepat tersedianya layanan berbasis digital untuk menunjang proses bisnis dan operasional.
VisionDG merupakan platform digital yang berbasiskan microservices, dibangun melalui proses agile development dan berjalan di atas platform digital container.
Solusi ini terintegrasi dari back end hingga front end sehingga akselerasi transformasi digital melalui open innovation dan open collaboration dengan ekosistem digital yang sudah ada dapat dilakukan dengan lincah, mudah dan cepat.
“Melihat kondisi pandemi sekarang ini dan ke depannya, kami optimis solusi berbasis digital masih sangat dibutuhkan untuk bisa menjangkau dan melayani konsumen di mana saja dan kapan saja tanpa perlu kontak fisik atau tatap muka secara langsung," ujar Achmad Fakhrudin, Head of e-Channel Solution PT Multipolar Technology Tbk, Rabu (25/11/2020).
Dia menjelaskan, inovasi layanan berbasis digital bisa menjadi sumber pendapatan baru, tidak saja dari channel yang disediakan oleh perusahaan namun juga dari institusi lain yang bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
Dia menambahkan, transformasi digital yang dilakukan oleh satu institusi bisa berbeda dengan institusi lain di level teknis.
Tantangannya adalah bagaimana merancang strategi transformasi yang sesuai dan tepat guna agar tidak membebani organisasi dan sumber dayanya.
“Untuk itu kami menyiapkan platform digital VisionDG dengan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam menjalankan inisiatif digital seperti API (Application Programming Interface) Management, Mobile Apps, Online Customer Onboarding, Transaction serta Loyalty system,” tambah Achmad.
Menggunakan analogi karoseri mobil, VisionDG bisa dibuat sesuai dengan keinginan pelanggan layaknya ‘badan mobil’, dan dikolaborasikan dengan solusi container berbasis cloud Red Hat OpenShift sebagai ‘mesin mobilnya’ sehingga menjadi satu platform digital terpadu dengan alur yang jelas.
Fitur-fitur yang tersedia dalam VisionDG bisa disesuaikan dengan skala implementasi yang mencakup mobile banking, QR code yang mengacu pada QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), digital merchant system, hingga e-KYC (Know Your Customer).
Baca juga: Multipolar Technology Memodernisasi Data Center dengan Hyperconverged Infrastructure
"Dengan demikian solusi ini bisa dimanfaatkan di sektor perbankan, ritel, farmasi dan lainnya," bebernya.
Red Hat OpenShift memiliki keunggulan seperti mempercepat peluncuran produk ke pelanggan, agile development/DevOps yang terintegrasi antara tim pengembang aplikasi dengan tim operasional, berbasis API untuk memudahkan komunikasi antar aplikasi, serta kapasitas yang bisa cepat ditingkatkan dengan melihat kebutuhan terkini.
Baca juga: Berteknologi IoT, Motor Listrik Niu NQi dan Gova Resmi Mengaspal di Indonesia
Hal ini tentunya menjadi keunggulan kompetitif karena tidak dibutuhkan investasi besar di awal dan dapat menyesuaikan dengan pengembangan ke depannya.
Red Hat OpenShift merupakan Platform Kubernetes untuk ide besar seperti VisionDG, yang memudahkan dalam pengembangan ide-ide baru kapanpun dibutuhkan, sehingga bisa mempercepat time-to-market untuk fitur-fitur baru yang akan diluncurkan.
Multipolar Technology sebagai penyedia solusi digital terkemuka di Indonesia terus menghadirkan inovasi yang lahir dari pengalaman dan riset yang dikembangkan untuk mendukung adaptasi terhadap tren bisnis dan teknologi yang bersandar pada open innovation and collaboration.
Dengan solusi VisionDG ini, Multipolar Technology optimis adanya transisi yang mulus bagi para pelaku industri yang masih berjalan di platform teknologi tradisional untuk mulai bermigrasi dan mengintegrasikan produk atau layanan yang ada secara lebih agile, cepat dan mudah.