Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Potensi Ancaman ‘Cyber Crime’ Bagi Pelaku Bisnis

National Cyber Security mencatat terdapat 88 juta cyber-attack yang terjadi di Indonesia dalam empat bulan pertama tahun 2020.

zoom-in Potensi Ancaman ‘Cyber Crime’ Bagi Pelaku Bisnis
HP Indonesia
Webinar Potensi Ancaman ‘Cyber Crime’ Bagi Pelaku Bisnis 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama pandemi ini peran teknologi menjadi sangat penting. Itu karena berkat teknologi kita bisa tetap saling terhubung, tetap produktif, kreatif, dan sekaligus membantu kita tetap berkolaborasi dengan rekan kerja dan konsumen melalui platform atau device tertentu walaupun hanya bekerja dari rumah.

Namun begitu fakta tersebut juga mendatangkan sebuah kebutuhan mendesak akan cyber security akibat kesadaran makin besarnya risiko serangan siber yang mengambil keuntungan dari situasi saat ini. Apalagi menurut sebuah National Cyber Security mencatat terdapat 88 juta cyber-attack yang terjadi di Indonesia dalam empat bulan pertama tahun 2020.

Hal tersebut disampaikan Indonesia President Director HP Inc. Fiona Lee dalam acara webinar “Potensi Ancaman ‘Cyber Crime’ Bagi Pelaku Bisnis” pada Kamis, 19 November 2020 lalu yang disiarkan virtual melalui Zoom.

Dipandu News Anchor Kompas TV Frisca Clarissa, acara ini menghadirkan narasumber berpengalaman seperti Indonesia President Director HP Inc. Fiona Lee, Menteri Hukum dan HAM Indonesia Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, Pakar IT Indonesia Onno W Purbo, Office Printing System Market Development Manager HP Inc. Ario Aditya, dan special guest yakni Arindra Saktiawan yang merupakan tim cyber security Inixindo.

Serangan Siber Meningkat Signifikan

Hadir dalam acara tersebut Menteri Hukum dan HAM Indonesia, Prof. Yasonna Hamonangan Laoly mengungkapkan, memasuki Revolusi Industri 4.0, kemajuan teknologi Informasi sudah tak bisa terpisahkan dalam membantu kehidupan manusia. Salah satu tantangan paling krusial adalah merebaknya kejahatan dunia maya atau cyber crime.

Dari tahun ke tahun jumlah kejahatan siber menunjukkan peningkatan yang signifikan. Seiring dengan pertambahan pelaku ecommerce, melaporkan pada tahun 2021 yang akan datang kerugian akibat serangan siber global akan menembus akan 6 triliun US dollar. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2015 yang hanya sebesar 3 triliun us dollar.

Berita Rekomendasi

Sementara itu perusahaan cyber security telah mendeteksi ratusan ribu serangan siber terhadap pelaku UKM (SMB) di kawasan ASEAN pada triwulan I 2020. UKM (SMB) Indonesia sendiri mendapatkan 192 ribu serangan yang meningkat dari tahun 2018 158 ribu serangan.

UKM (SMB) dinilai sebagai korban yang potensial karena dianggap kurang memperhatikan security dan perlindungan data informasi termasuk identitas pelanggan. Padahal dari segi modus operandi, cyber crime punya spektrum yang sangat luas seperti data forge ring dan data stealing, dan informasi yang tersimpan di dalam perangkat.

“Saat ini kami sedang membahas UU perlindungan data pribadi karena ini sangat penting. Big data jadi salah satu sumber kejahatan lintas negara terutama pelaku mampu menemukan modus yang lebih canggih dari alat-alat keamanan negara,” ungkap Yasonna.

Dalam kejahatan lintas negara, salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan adalah melakukan prediksi sebelum peretas menyerang dan mengidentifikasi kelemahan sistem negara.

Meskipun tidak mudah mengatasi permasalahan cyber crime yang kian kompleks, namun hal tersebut bukanlah hal yang mustahil untuk dicegah. Perlu kolaborasi banyak pihak dan juga lintas negara, dengan wajib menyediakan cyber security untuk mencegah persebaran kejahatan ini.

Pada kasus pembobolan Bank BNI, misalnya Kementerian Hukum dan HAM sebagai central authority mendapat informasi dari Interpol pada tahun 2019 bahwa tersangka Maria Pauline Lumowa ada di Serbia. Berkat laporan itu, Indonesia meminta permohonan ekstradisi pada 16 Juni 2019.

“Dalam hal ini untungnya pemerintah Serbia merespon dengan baik. Setelah korespondensi antar lembaga negara kita meminta percepatan karena batas waktu kasus jatuh pada Agustus 2021. Melalui diplomasi yang baik, pemerintah Serbia menyatakan kita bisa datang kesana untuk menjemput Maria Pauline Lumowa," ujar Yasonna Hamonangan Laoly.

“Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan terima kasih untuk mereka yang mencari solusi dan serempak membangun benteng yang kuat seiring dengan perkembangan teknologi yang tentu tanpa mengesampingkan hak-hak privasi,” tambah Yasonna.

Tidak berhenti disitu, acara semakin panas dengan informasi-informasi yang diberikan oleh pakar IT Indonesia Onno W Purbo. Pasalnya, Onno membeberkan bahwa di tahun 2022, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia membutuhkan anggaran hingga miliaran USD untuk mengatasi serangan siber.

“Fakta yang paling seram lagi, kasus serangan siber bisa memakan waktu hingga 314 hari - mulai dari pelanggaran hingga penanganan tersangka, dan itupun uang belum tentu bisa kembali sehingga sebisa mungkin jangan sampai kita terkena hacking,” tegas Onno.

Onno menjelaskan, 78 persen pebisnis dalam negeri lebih sering mengalami serangan phishing. Dengan hanya bermodalkan aplikasi dan E-KTP yang dipublikasikan secara online, hacker mampu menyabotase data pribadi Anda dan digunakan untuk kepentingan pribadi. Misalnya saja, meminjam uang di sebuah akun daring dengan mengatasnamakan pribadi korban.

“Think before posting, seminimal mungkin membuka data pribadi Anda di jejaring online,” ungkapnya.

Demo Pencurian Data Lewat Printer

Arindra Saktiawan dari tim cyber security Inixindo
Arindra Saktiawan dari tim cyber security Inixindo.

Menghadirkan mystery guest yakni Arindra Saktiawan dari tim cyber security Inixindo, dalam webinar ini diperlihatkan jika kejahatan siber berupa pencurian data bisa dilakukan dari printer.

Dalam presentasi Arindra menunjukan bagaimana secara mudah melalui akses SMB yang sering digunakan pada kantor-kantor dan hotel-hotel seluruh dunia ia dapat mengambil data dari file-file yang telah di-print saat ia menyadap printer tersebut.

Melihat begitu berbahayanya kejahatan siber yang terjadi pada printer ini, Arindra membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan pelaku UKM (SMB), terutama mereka yang awam dengan teknologi.

“UKM (SMB) yang memang awam tentang IT pastikan alat yang dipakai itu aman, dan satu hal yang harus dipastikan kita paham apa barang yang sudah digunakan dan selalu update,” ujar Arindra.

Selain itu Office Printing System Market Development Manager HP Inc Ario Aditya mengungkapkan jika keamanan printer kerap kali terabaikan oleh para pelaku usaha. Padahal menurutnya printer saat ini sudah seperti sebuah PC yang mempunyai hardware, email network access, firmware and software, dan internet sehingga sangat rentan terkena serangan siber.

“Untuk mencegah serangan siber HP adalah dengan memiliki hardisk yang telah terenkripsi (sehingga data tidak mudah dikembalikan) dan setiap produk kita sudah dilindungi oleh HP Sure Start yang menjaga BIOS aman dan bisa self-healing; whitelisting, mengecek lagi firmwarenya aman atau tidak; run-time intrusion detection yakni memonitor run time operations printer dan self-heal; serta HP Security Manager yakni mengecek dan mengatur semua settingan printer untuk tahu apakah terbuka atau tidak,” ujar Ario.

Ario juga berpesan selain menggunakan device yang telah terbukti aman, penting juga untuk mengatur SDM yang menggunakan device tersebut sebab tingkat keamanan yang tinggi tak akan berguna jika tak dibarengi dengan SDM yang paham dan sadar akan pentingnya menjaga cyber security yang dimilikinya.

Di penghujung acara, dalam sesi tanya jawab, para peserta pun aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar kasus cyber crime ini. Tentunya HP memberikan penghargaan kepada tiga peserta dengan pertanyaan terbaik, yaitu dengan menyediakan saldo elektronik masing-masing sebesar 250 ribu.

Tak hanya itu, HP juga telah menyiapkan satu unit printer HP M570N senilai 10 juta untuk satu orang pemenang yang bisa menjawab pertanyaan, yang diajukan oleh Tribun Network dan HP.

Dengan berakhirnya acara ini, HP berharap para pelaku usaha semakin siap dengan era digital yang tak lepas dari bahaya hacker. Tribun Network mengapresiasi peserta dan narasumber yang turut berpartisipasi dalam acara. Tak lupa Fiona Lee, Indonesia President Director HP Inc, memberikan langsung token of appreciation kepada Menkumham Yasonna Laoly berupa karikatur.  

token of appreciation kepada Menkumham Yasonna Laoly berupa karikatur
Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas